Rabu, 06/08/2025, 14:19:44
Berani Tantang 50 Ribu Warga, Bupati Pati Sudewo Siap Digeruduk?
.
LAPORAN TIM PANTURANEWS

Bupati Pati, Sudewo.

Apa jadinya jika seorang bupati menantang langsung rakyatnya untuk demo?

PanturaNews (Pati) - Nama Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, kini jadi buah bibir. Bukan karena prestasi atau penghargaan, tapi lantaran ucapannya yang dinilai memancing kemarahan publik. 

Dalam video yang beredar luas, ia dengan lantang menantang warganya sendiri, bahkan menyebut angka yang tak main-main, yaitu 50 ribu orang.

“Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar,” katanya. Ucapan itu sontak menyulut emosi.

Warga yang sejak awal sudah kecewa dengan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen, kini merasa benar-benar dilawan. Alih-alih menyurutkan niat protes, tantangan Sudewo justru membuat masyarakat semakin solid. 

Mereka mulai bergerak. Donasi dikumpulkan, logistik disiapkan. Demo besar-besaran pun mulai digodok.

Posko Donasi: Simbol Perlawanan

Di barat Kantor Bupati Pati, berdiri posko kecil yang jadi pusat perlawanan. Bukan sekadar tempat logistik, tapi juga simbol bahwa warga tidak main-main. Di sinilah, amarah rakyat diolah jadi aksi nyata.

Namun, tensi meningkat. Satpol PP bersama Plt Sekda Riyoso mendatangi posko. Adu mulut pun tak terelakkan. Koordinator aksi dan pejabat saling tantang. Situasi nyaris meledak, tapi untungnya tak sampai pecah bentrokan.

Di tengah situasi panas itu, seorang warga bernama Adi datang membawa enam dus air mineral.

“Saya orang Pati. Saya tidak mau tanah kelahiran saya ditindas. Insyaallah saya ikut demo tanggal 13,” ujarnya singkat.

13 Agustus: Hari Penentuan?

Warga kini menatap satu tanggal 13 Agustus 2025. Hari di mana mereka akan turun ke jalan. Tidak hanya untuk menolak kenaikan pajak, tapi juga menagih tanggung jawab.

Agenda mereka jelas diantaranya cabut kenaikan PBB, batalkan pajak PKL, dan ini yang paling keras, yaitu minta Bupati Sudewo turun dari jabatannya.

Teguh, penjaga posko, mengatakan, penggalangan logistik dilakukan 24 jam tanpa henti sampai H-1 aksi.

“Tanggal 1 sampai 12 Agustus kami buka terus. Semua bantuan nanti akan kami serahkan ke Pak Bupati sebagai simbol penolakan,” katanya.

Bupati Tetap Kukuh: “Saya Tidak Akan Gentar

Di sisi lain, Bupati Sudewo bergeming dengan menegaskan bahwa kenaikan PBB tetap jalan.

Sudewo berdalih bahwa selama 14 tahun tak ada penyesuaian PBB, dan saat ini adalah momentum perbaikan. Ia menegaskan, kalau pembangunan di Pati hanya bisa berjalan kalau orang Pati sendiri ikut membayar.

“Kalau tidak dari kita, siapa lagi? Pemerintah pusat cuma bantu. Yang bangun Pati ya kita sendiri,” tegasnya.

Pati Makin Memanas

Kini, atmosfer Pati makin panas. Isu pajak yang awalnya hanya dibahas di warung kopi, kini berubah jadi gelombang protes masif. Dan yang lebih mencengangkan semuanya dipicu oleh satu kalimat tantangan dari seorang bupati.

Apakah Sudewo akan tetap berdiri di tengah gelombang aksi demonstrasi?

Atau 13 Agustus akan jadi hari di mana suara rakyat mengguncang kursi kekuasaan?

Kadang, yang membuat rakyat bergerak bukan hanya kebijakan. Tapi ucapan yang meremehkan suara mereka.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita