Kamis, 12/06/2025, 01:54:54
Kisah Haru Seorang Anak Bertemu Ibu Kandung Setelah 42 Tahun Terpisah
Laporan: Ryan
.

Desiree, mengenakan kerudung dan kacamata, berfoto bersama ibunya, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas di kediaman Kepala Desa Logandeng, Kusnoto. (Foto :Dok Disdukcapil Kabupaten Pekalongan).

PanturaNews (Pekalongan) — Tangis haru tak terbendung saat Desiree (43), warga negara Belanda, akhirnya memeluk seorang perempuan paruh baya di sebuah rumah sederhana di Desa Logandeng, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (10/6/2025). 

Perempuan itu diyakini adalah Casriyah, ibu kandung yang telah terpisah darinya selama lebih dari empat dekade.

Kisah pencarian itu dimulai dari rasa kehilangan. Setelah kedua orang tua angkatnya di Belanda wafat, Desiree terdorong untuk mengetahui asal-usulnya. 

Ia dibesarkan di negeri kincir angin setelah diadopsi dari sebuah panti sosial di Jakarta pada tahun 1983. Sejak saat itu, ia tidak pernah tahu siapa dan di mana ibu kandungnya berada.

Didorong oleh kerinduan yang tak pernah padam, Desiree menelusuri jejak masa lalu. Bermodal dokumen adopsi dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tahun 1983, ia menghubungi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pekalongan, sebuah langkah yang membawanya semakin dekat dengan kebenaran.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Disdukcapil Kabupaten Pekalongan, Ajid Suryo Pratondo, mengungkapkan bahwa dari pencocokan data, memang ditemukan dua nama Casriyah yang tinggal di Desa Logandeng. Salah satunya memiliki latar belakang yang sesuai, yakni pernah tinggal di Jakarta sekitar tahun 1980-an.

“Saat kami tunjukkan fotonya, Desiree tak kuasa menahan air mata. Ia merasa ada harapan besar untuk menemukan sang ibu,” kata Ajid, kepada awak media, Rabu (11/6/2025).

Desiree lalu dijemput oleh aparat desa untuk bertemu dengan Casriyah di rumah Kepala Desa Logandeng, Kusnoto. Di sana, pertemuan yang dinanti selama 42 tahun akhirnya terjadi. 

Ketika diperlihatkan foto bayi Desiree, Casriyah mengenali wajah mungil itu sebagai anak yang pernah ia titipkan di panti sosial Jakarta pada 1982 karena keterbatasan ekonomi.

“Ini anak saya,” ujar Casriyah lirih, seraya memeluk Desiree yang menangis dalam pelukannya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita