PanturaNews (Brebes) - Kawasan hunian sementara (huntara) bagi korban tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, diterjang banjir pada Kamis (22/5) sore, hanya sehari setelah ditempati warga.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Air dengan arus cukup deras bahkan masuk ke sejumlah unit huntara karena debit yang tinggi dan saluran air yang tersumbat.
Kepala Desa Mendala, Muhamad Basori, membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, air tidak hanya menggenangi halaman, tetapi juga membawa lumpur hingga masuk ke dalam rumah huntara.
“Tadi warga sempat perbaiki, tapi hujan turun deras lagi. Semoga tidak terjadi apa-apa,” kata Basori saat dikonfirmasi, Kamis 22 Mei 2025 malam.
Basori menjelaskan, huntara itu mulai ditempati oleh para penyintas pada Rabu (21/5) sore setelah lebih dari sebulan menghuni posko pengungsian. Namun, kondisi cuaca buruk membuat lingkungan tempat tinggal sementara tersebut tidak kondusif.
“Air sampai masuk ke rumah-rumah huntara. Selokan di situ mampet juga, tapi ini lagi dibersihkan. Termasuk lumpur yang di dalam rumah,” ujarnya.
Hingga Kamis pukul 19.15 WIB, hujan masih terus mengguyur kawasan tersebut, membuat upaya pembersihan dan perbaikan drainase terhambat.
Sementara itu, Ahmad, salah satu warga Huntara Blok Krajan, mengaku panik saat banjir datang secara tiba-tiba. Ia bersama beberapa warga memilih meninggalkan huntara untuk sementara.
“Saya sore ini kembali ke Krajan, karena di huntara kebanjiran. Mungkin besok baru bisa dibersihkan,” ucap Ahmad.