PanturaNews (Pekalongan) - Suasana pabrik gula Sragi Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, tampak meriah dengan digelarnya tradisi Slametan Giling Tebu, Jumat 9 Mei 2025 pagi.
Tradisi tahunan ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil panen tebu yang melimpah dan harapan akan kelancaran musim giling serta produksi gula yang sukses.
Puncak acara ini adalah prosesi arak-arakan "Manten Glepung" yang dibuat oleh Bapak Dalari, seorang juru kunci pabrik gula yang dihormati.
Sepasang pengantin tepung yang diberi nama Den Bagus Joko Sembada dan Roro Gendis Larasati ini menjadi simbol kesuburan dan kemakmuran.
Pembuatan "manten glepung" ini melibatkan gotong royong warga sekitar, mulai dari mempersiapkan bahan hingga menghiasnya menjadi sepasang pengantin yang menawan.
Setelah melalui prosesi arak-arakan yang meriah diiringi oleh berbagai kesenian tradisional, "manten glepung" kemudian dibawa masuk ke dalam pabrik gula untuk digiling.
Prosesi ini melambangkan bersatunya unsur kesuburan dengan proses produksi, dengan harapan menghasilkan gula yang berkualitas dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat.
Tradisi Slametan Giling Tebu di PG Sragi bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi daya tarik budaya yang unik bagi Kabupaten Pekalongan.
Kehadirannya mempererat tali silaturahmi antar warga dan karyawan pabrik, serta menjadi sarana pelestarian kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.