GAYA hidup adalah pola perilaku, sikap, dan kebiasaan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yang mencerminkan nilai, minat, dan prioritas individu tersebut.
Gaya hidup tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, tetapi juga oleh budaya, lingkungan sosial, dan perkembangan zaman. Cara seseorang mengelola keuangan, memilih kebutuhan, serta memenuhi keinginan merupakan bagian dari gaya hidup yang mencerminkan keputusan dan prioritas hidupnya.
Masyarakat Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola keuangan rumah tangga.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya akses terhadap informasi serta teknologi, gaya hidup masyarakat juga ikut berubah. Namun, dalam mengatur keuangan, muncul dilema antara mendahulukan kebutuhan atau memenuhi keinginan.
Pengertian Kebutuhan dan Keinginan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan hidup dan mencapai kesejahteraan. Kebutuhan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
-1. Kebutuhan Primer: Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
-2. Kebutuhan Sekunder: Kebutuhan tambahan yang mendukung kenyamanan hidup, seperti peralatan rumah tangga, pendidikan, dan transportasi.
-3. Kebutuhan Tersier: Kebutuhan mewah yang biasanya berkaitan dengan status sosial, seperti mobil mewah, perhiasan, dan liburan ke luar negeri.
Keinginan adalah sesuatu yang diinginkan manusia untuk memberikan kepuasan dan kesenangan, namun tidak wajib dipenuhi. Keinginan bersifat tidak terbatas dan sering kali dipengaruhi oleh tren, iklan, atau lingkungan sosial.
-Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan:
Kebutuhan merujuk pada hal-hal esensial yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupan yang layak, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sebaliknya, keinginan adalah hal yang bersifat tambahan dan bukan keperluan utama, seperti barang mewah, hiburan, dan tren mode.
Di Desa Tayem Timur, kebutuhan utama mencakup pangan, papan, dan pendidikan. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan tren gaya hidup modern, keinginan untuk memiliki barang elektronik, kendaraan bermotor, atau mengikuti tren mode juga meningkat. Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara kebutuhan yang esensial dan keinginan yang bersifat tambahan.
Mendahulukan Kebutuhan:
-1. Menjaga stabilitas ekonomi keluarga, dengan memprioritaskan kebutuhan pokok seperti pangan dan pendidikan, masyarakat dapat menjaga kestabilan ekonomi keluarga.
-2. Menghindari hutang yang tidak perlu, dengan mendahulukan kebutuhan, seseorang dapat terhindar dari pengeluaran berlebihan yang dapat menyebabkan utang yang tidak perlu.
-3. Membangun ketahanan ekonomi, dengan fokus pada kebutuhan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu, seperti kenaikan harga bahan pokok.
-4. Meningkatkan kesejahteraan keluarga, dengan memenuhi kebutuhan primer, kesejahteraan dan kualitas hidup anggota keluarga dapat terjaga dengan baik.
-5. Mendukung pendidikan dan kesehatan, dengan memprioritaskan kebutuhan membantu memastikan pendidikan dan kesehatan anak-anak terpenuhi secara optimal.
-6. Mengurangi stres finansial, dengan manajemen keuangan yang baik, masyarakat dapat mengurangi tekanan finansial yang sering muncul akibat pengeluaran konsumtif.
Tips Mengontrol Keinginan:
-1. Membuat skala prioritas, seperti sebelum berbelanja, buat daftar kebutuhan utama untuk menghindari pembelian yang tidak mendesak.
-2. Terapkan aturan 50/30/20 dari 100% penghasilan, dengan ketentuan 50% untuk kebutuhan dasar, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi.
-3. Tunda pembelian yang tidak mendesak, dimana sebelum membeli sesuatu yang bukan kebutuhan utama, beri waktu untuk mempertimbangkannya terlebih dahulu.
-4. Fokus pada tujuan finansial jangka panjang, yakni memiliki visi keuangan yang jelas, seperti menabung untuk rumah atau dana pensiun. Sehingga, hal tersebut dapat membantu seseorang lebih disiplin dalam mengelola keuangannya.
-5. Menyusun anggaran Keluarga, yakni membuat anggaran yang memprioritaskan kebutuhan primer sebelum mengalokasikan dana untuk keinginan.
-6. Mengadakan edukasi finansial karena penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi mengenai manajemen keuangan agar lebih bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran.
-7. Menghindari konsumerisme, yakni dengan mengurangi pengaruh gaya hidup konsumtif yang sering kali dipicu oleh tren atau iklan media sosial.
-8. Menabung dan berinvestasi dengan menabung secara rutin dan mempertimbangkan investasi sederhana, masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Gaya hidup yang bijak di Desa Tayem Timur membutuhkan kesadaran dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Mengontrol keinginan bukan berarti membatasi diri, melainkan langkah bijak dalam mengelola keuangan demi kesejahteraan jangka panjang.
Edukasi finansial yang berkelanjutan juga diperlukan agar masyarakat lebih sadar dalam mengelola keuangan untuk kesejahteraan jangka panjang. Dengan memprioritaskan kebutuhan, masyarakat dapat mencapai stabilitas finansial dan menghindari tekanan ekonomi.