Minggu, 23/02/2025, 13:34:52
Penyuluhan HIV dan AIDS: Menghadapi Beberapa Tantangan Stigma Dan Diskriminasi
OLEH: AZKA SYAHARANI
.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang disebut CD4 (T-sel), sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi akhir dari infeksi HIV, dimana sistem kekebalan tubuh sangat lemah dan tidak dapat melawan infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, di mana jumlah CD4 (T-sel) dalam tubuh sangat rendah.

Perbedaan Antara HIV dan AIDS: HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS adalah kondisi akhir dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah.

Atas pengertian yang demikian, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 21 Universitas Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, melakukan penyuluhan HIV dan AIDS di Posyandu.

Penyuluhan ini bagian dari program kerja KKN Universitas Peradaban yang digelar pada Jumat 14 Februari 2025, di posyandu Dukuh Cirungga RW 05 Desa Tayem Timur, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

Permasalahanya, HIV dan AIDS masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Oleh karena itu, penyuluhan tentang HIV dan AIDS sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini.

Penyuluhan tentang HIV dan AIDS dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui media massa, sekolah, dan masyarakat. Penyuluhan ini dapat membantu masyarakat memahami tentang cara penularan HIV, gejala-gejala penyakit, dan cara pencegahannya.

-Tanda-Tanda Awal HIV (0-6 minggu setelah infeksi): -1. Demam: Suhu tubuh meningkat, biasanya disertai dengan menggigil. -2. Sakit Kepala: Nyeri kepala yang parah dan berkepanjangan. -3. Kelelahan: Merasa sangat lelah dan tidak memiliki energi.

-4. Nyeri Otot: Nyeri dan kekakuan pada otot. -5. Nyeri Sendi: Nyeri dan kekakuan pada sendi. -6. Ruam Kulit: Ruam kulit yang tidak biasa, seperti ruam merah atau bintik-bintik. -7. Sakit Tenggorokan: Nyeri dan peradangan pada tenggorokan. -8. Diare: Diare yang berkepanjangan dan parah.

-Tanda-Tanda Awal AIDS (setelah 6 minggu): -1. Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan yang signifikan dan tidak dapat dijelaskan. -2. Demam Berkepanjangan: Demam yang berkepanjangan dan tidak dapat diobati.

-3. Keringat Malam: Keringat malam yang berlebihan dan tidak dapat dijelaskan. -4. Lesi Kulit: Lesi kulit yang tidak biasa, seperti lesi merah atau bintik-bintik. -5. Infeksi Berulang: Infeksi berulang, seperti infeksi saluran pernapasan atau infeksi kulit. -6. Gangguan Pencernaan: Gangguan pencernaan, seperti diare atau muntah. -7. Gangguan Saraf: Gangguan saraf, seperti kelemahan otot atau kesulitan berjalan.

-Faktor Risiko Penularan HIV: -1. Hubungan seksual tidak aman. -2. Penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril. -3. Transfusi darah dari donor yang terinfeksi HIV. -4. Ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

-Pencegahan: -1. Gunakan kondom saat berhubungan seksual. -2. Hindari penggunaan narkoba. -3. Pastikan darah yang digunakan untuk transfusi telah diperiksa untuk HIV. -4. Ibu hamil yang terinfeksi HIV harus mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Namun, penyuluhan tentang HIV dan AIDS juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Stigma dan diskriminasi ini dapat membuat masyarakat enggan untuk berbicara tentang HIV dan AIDS, sehingga penyuluhan menjadi lebih sulit.

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Hal ini dapat dilakukan melalui pendekatan yang lebih komprehensif, seperti melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat.

Selain itu, peran serta masyarakat dan organisasi-organisasi sipil juga sangat penting dalam menyebarkan informasi tentang HIV dan AIDS. Mereka dapat membantu menyebarkan informasi yang akurat dan membantu mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyuluhan HIV dan AIDS, perlu dilakukan beberapa strategi:

-Pertama, perlu dilakukan pendekatan yang lebih komprehensif, seperti melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat.

-Kedua, perlu dilakukan kerja sama dengan organisasi-organisasi sipil dan masyarakat untuk menyebarkan informasi tentang HIV dan AIDS.

-Ketiga, perlu dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap program penyuluhan HIV dan AIDS untuk memastikan bahwa program tersebut efektif dan efisien.

Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa penyuluhan HIV dan AIDS dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini dan mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Dengan demikian, kita dapat berharap bahwa penyuluhan HIV dan AIDS dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini dan mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita