Senin, 27/01/2025, 23:06:56
Peran Orang Tua Dalam Penguatan Sikap Toleransi Anak
OLEH: FREDI TRIANTORO
.

SIKAP toleransi merupakan kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan di antara sesama. Toleransi berarti kita bisa hidup berdampingan dengan orang-orang yang mungkin memiliki pandangan, keyakinan, atau cara hidup yang berbeda dari kita, tanpa merasa terganggu atau merendahkan mereka.

Anak zaman sekarang cenderung jarang menunjukkan sikap toleransi. Banyak dari mereka lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan digital, seperti media sosial, yang sering kali memunculkan konflik atau perdebatan daripada saling menghormati.

Akibatnya, anak kurang terbiasa menerima perbedaan, baik dalam hal pendapat, keyakinan, maupun latar belakang. Padahal, sikap toleransi sangat penting untuk menjaga kerukunan dan menciptakan hubungan yang harmonis di tengah keberagaman.

Dalam hal ini orang tua berperan sebagai pendidik utama dan teladan bagi anak dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. Mereka harus menunjukkan sikap menghargai perbedaan dan memperkenalkan konsep keberagaman dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Dr. Seto Mulyadi, seorang psikolog anak terkenal di Indonesia, pendidikan toleransi harus dimulai dari keluarga. Ia mengatakan, "Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Dalam keluarga, anak belajar bagaimana menghargai perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, budaya, maupun keyakinan. Dengan memberikan contoh nyata melalui sikap dan tindakan, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini."

Di tengah perkembangan teknologi dan derasnya informasi yang anak-anak konsumsi saat ini, peran orang tua menjadi semakin krusial. Kalau orang tua tidak memberikan pendidikan nilai-nilai seperti toleransi, empati, dan rasa hormat, anak bisa tumbuh tanpa memahami pentingnya menghargai perbedaan. Apalagi, dunia digital sering kali membuat anak lebih rentan terhadap perilaku intoleran, seperti bullying atau ujaran kebencian.

Berikut ini beberapa implementasi atau penerapan yang bisa orang tua terapkan dalam proses penguatan sikap toleransi pada anak seperti:

-1. Memberikan Contoh Nyata

Orang tua bisa menunjukkan sikap toleransi melalui tindakan, seperti berbicara dengan sopan kepada orang dari latar belakang yang berbeda, menghormati keyakinan atau tradisi orang lain, serta menghindari ujaran kebencian.

-2. Membaca Buku atau Menonton Film yang Mengajarkan Toleransi

Orang tua dapat mengenalkan cerita yang mengandung pesan toleransi, seperti kisah persahabatan antaragama atau antarras.

-3. Mengajak Anak Berinteraksi dengan Beragam Lingkungan

Orang tua bisa membawa anak untuk berkenalan dengan orang-orang dari berbagai budaya, suku, agama, atau kebiasaan. Hal ini dapat memperluas pemahaman anak terhadap keberagaman.

-4. Diskusi dan Refleksi

Orang tua bisa berdiskusi dengan anak tentang perbedaan yang ada di sekitar mereka, seperti mengapa seseorang mungkin berpakaian berbeda atau memiliki tradisi tertentu.

Dengan membimbing anak melalui diskusi, contoh nyata, dan pengawasan, orang tua bisa membantu mereka menjadi pribadi yang lebih bijak dan terbuka. Jadi, menurut saya, keberhasilan generasi sekarang untuk menjadi lebih toleran dan menghormati keberagaman sangat bergantung pada peran orang tua di rumah.

Dalam proses penguatan sikap anak orang tua juga akan mendapatkan beberapa tantangan yang harus dihadapi seperti:

-1. Pengaruh Lingkungan Negatif: Anak mungkin menghadapi pengaruh dari lingkungan, seperti teman sebaya atau media yang tidak mendukung toleransi.

-2. Prasangka yang Tertanam: Kadang, orang tua secara tidak sadar menanamkan prasangka tertentu kepada anak melalui kata-kata atau tindakan sehari-hari.

-3. Minimnya Kesadaran Orang Tua: Beberapa orang tua mungkin tidak sadar bahwa mereka harus aktif mengajarkan toleransi pada anak.

-4. Ketidakseimbangan Pendidikan Formal dan Informal: Pendidikan formal mungkin tidak cukup memberikan penekanan pada nilai toleransi, sehingga orang tua harus berperan lebih besar.

Dari beberapa tantangan diatas, orang tua sebaiknya mengetahui bahwa menanamkan sikap toleransi pada anak memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, mengingat adanya berbagai hambatan seperti pengaruh lingkungan negatif, prasangka yang mungkin tanpa sadar diajarkan, kurangnya kesadaran orang tua, dan keterbatasan pendidikan formal dalam menekankan nilai-nilai toleransi.

Oleh karena itu, orang tua perlu lebih aktif menjadi teladan, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan bekerja sama dengan sekolah serta masyarakat untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu yang menghargai keberagaman.

Selain itu ada pula urgensi bagi orang tua dalam menanamkan sikap toleransi pada anak, urgensi yang dapat orang tua lakukan akan berdampak bagi anak karena dapat:

-1. Membangun Karakter Positif: Anak yang toleran cenderung menjadi pribadi yang lebih terbuka, empatik, dan mampu hidup berdampingan dengan orang lain.

-2. Mencegah Konflik: Toleransi membantu anak menghindari konflik yang timbul akibat perbedaan pendapat, budaya, atau agama.

-3. Menyiapkan Anak Menghadapi Keberagaman Dunia: Dalam era globalisasi, anak perlu memahami dan menghargai keberagaman agar mampu bersaing dan berkolaborasi di lingkungan yang multikultural.

-4. Mendorong Perdamaian: Anak yang tumbuh dengan sikap toleransi akan menjadi agen perdamaian di masyarakat, membantu menciptakan lingkungan yang harmonis.

Dengan pendekatan yang konsisten, orang tua dapat membantu membentuk anak menjadi individu yang menghargai perbedaan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Setelah membaca artikel diatas  para orang tua semestinya menjadi sadar bahwa  peran orang tua sangat penting dalam membentuk sikap toleransi pada anak. Orang tua adalah role model pertama yang dilihat dan ditiru oleh anak.

Apa yang orang tua katakan dan lakukan di rumah akan membentuk cara pandang anak terhadap kehidupan, termasuk bagaimana mereka bersikap terhadap orang lain.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita