PENDIDIKAN di Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah global. Namun, pendidikan Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesenjangan kualitas pendidikan, tantangan teknologi, hingga kemampuan berpikir kritis dan inovatif yang masih perlu ditingkatkan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas lebih besar dalam proses pembelajaran, dengan harapan menciptakan pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan berkualitas tinggi.
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata cara seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Potensi diri merupakan aspek utama yang perlu menjadi perhatian seseorang sebelum ia melihat pada dunia kerja yang akan dimasukinya. Betapapun tingginya pendidikan formal pendidikan seseorang, kalau ia tidak terampil melakukan apa yang sudah diketahuinya, maka keberhasilan akan menjauh dari dirinya ( Humaira:2020)
Penggantian dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan mutu sumber daya manusia dan mengkaji sistem pendidikan yang berdampak dimasa depan (Yuhastina et al., 2020).
Pengembangan kurikulum yang berhasil akan dapat mengoptimalkan respons terhadap kebutuhan masa depan yang sesuai dengan era pengetahuan (knowledge age), serta berupaya mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Perubahan kurikulum ini diharapkan akan menimbulkan perubahan yang lebih terfokus pada pembangunan karakter dan pengembangan keterampilan interpersonal berdasarkan pada kompetensi (Fitriani et al., 2023)
Kurikulum Merdeka diluncurkan sebagai respons terhadap kebutuhan pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang berbasis proyek, pengembangan karakter, serta pendekatan yang lebih berpusat pada siswa.
Karakteristik utama yang ada dalam implementasi kurikulum merdeka yaitu Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), Capaian pembelajaran yang fleksibel, Pengembangan karakter melalui profil pelajar pancasila, dan Pengurangan beban materi, Fleksibilitas.
Keunggulan dari kurikulum merdeka adalah fleksibilitas dalam pembelajaran, pengembangan karakter, peningkatan kreativitas guru dan peningkatan keterlibatan siswa. Selain itu, ada juga ada tantangan dari kurikulum merdeka ini seperti kurangnya sumber daya yang kompeten dari daerah tertinggal , Kesiapan Guru dan Tenaga Pendidik, ketidaksesuaian kurikulum yang dibutuhkan dengan siswa, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.
Implementasi program ini juga menuntut perhatian khusus pada kesenjangan akses di daerah terpencil, dimana dukungan teknologi dan infrastruktur pendidikan harus diperkuat untuk memastikan kesetaraan dalam kesempatan belajar. Dalam konteks ini, pendekatan inklusif harus diutamakan untuk menjamin bahwa semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, mendapatkan manfaat yang setara dari program ini.
Untuk mengatasi tantangan implementasi kurikulum, solusi strategis dapat diterapkan melalui pelatihan dan pendidikan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas. Pelatihan ini dirancang untuk membantu mereka dalam mengimplementasikan kurikulum secara lebih efektif. Dengan demikian, para pendidik akan dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa. Ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan (Salma Sunaiyah, 2018).
Namun, jika kurikulum merdeka diterapkan dengan baik akan memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Ada beberapa dampak positif yang diharapkan adalah Peningkatan kualitas pendidikan melalui karakter yang kuat, Pengembangan keterampilan pada era globalisasi, dan Pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.