Rabu, 30/10/2024, 07:01:20
KPU Gelar Nobar Film 'Tepatilah Janji', Politik Uang vs Program Pro Rakyat
Tepatilah Janji
LAPORAN JOHARI

Nobar

PanturaNews (Tegal) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal mengadakan nonton bareng (nobar) film 'Tepatilah Janji' di Gajahmada Cinema Tegal, Senin 28 Oktober 2024 malam.

Nobar tersebut merupakan bagian dari sosialisasi dan pendidikan pemilih, dengan mengundang pelajar SMA sederajat dan mahasiswa. Turut hadir pula awak media dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Film ini merupakan lanjutan film Kejarlah Janji yang tayang pada September 2023 lalu. Mengangkat genre komedi.

Film 'Tepatilah Janji' karya Garin Nugroho diperankan oleh Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, Kevin Abani, Faradina Mufti, Givina Lukita, Siti Fauziah, serta Trio Timus. 

Film Tepatilah Janji menampilkan isu-isu politik dan kondisi menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Komisioner KPU Kota Tegal Mashadi mengatakan, nobar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosialisasi menjelang dilaksanakannya Pilgub dan Pilkada. 

Melalui tayangan tersebut diharapkan masyarakat bisa turut mensukseskan Pilkada, dan mewujudkan Pilkada yang jujur, adil, sesuai aturan, bersih tanpa dikotori politik uang, black campaign dan sejenisnya.

Dikisahkan pada film 'Tepatilah Janji' terdapat satu keluarga harmonis dengan 3 orang anak. Salah satu anaknya yang bernama Adam menjadi Lurah atau Kepala Desa. Pada masa kepemimpinannya, Adam disukai masyarakat karena melaksanakan amanah masyarakat di desa tersebut. 

Namun ia tertarik untuk mengikuti pemilihan Bupati. Pada awalnya pihak keluarga tak setuju, karena dengan jabatan yang tinggi maka akan mengemban tugas dan amanat yang berat.

Apalagi lawannya istri bupati yang masih menjabat dan gemar membagikan uang atau money politik namun tanpa program untuk kesejahteraan warga, meski akhirnya tumbang karena kesombongannya.

Saat kampanye Adam berjanji akan membuat waduk, untuk mengairi sawah tanpa menggunakan dana APBD, melainkan menggunakan dana CSR dari sebuah perusahaan penambangan pasir. Namun setelah terpilih menjadi Bupati, perusahaan penambangan pasir itu ditutup sehingga pengusaha tidak jadi memberikan CSR untuk membuatkan Waduk. Bahkan Adam pun diancam akan dibunuh oleh pengusaha tambang pasir bersama preman bayarannya.

Beruntung aksi para preman itu sudah diintai dan direkam oleh Hisyam adik Adam, yang akan menyebarkan vidionya. Akhirnya premanisme berhasil bubar dan pada lari.

Ketegangan pada film ini muncul saat Adam yang menjadi Bupati terpilih tak mampu mewujudkan visi misinya untuk merevitalisasi waduk yang dinginkan masyarakat.

Masyarakat pun menagih janjinya saat kampanyenya dulu. Pada akhirnya ia tetap menyelesaikan revitalisasi waduk itu untuk kepentingan rakyat, meskipun banyak tekanan dari pihak-pihak lain.

Akhirnya Adam berharil menepati Janji membuatkan Waduk untuk mengairi sawah warga. Wargapun senang.

Tepatilah Janji memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya mewujudkan politik yang bersih. Ternyata tanpa money politik selama programnya untuk kesejahteraan warga, pasti warga akan memilihnya.

 

 

 

 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita