Minggu, 18/08/2024, 16:02:58
Volume Transaksi QRIS se-Eks Karesidenan Pekalongan Naik Rata-rata 141 persen
Qris
LAPORAN JOHARI

Pemkot Tegal Luncurkan E-Parkir

PanturaNews (Tegal) - Satu tahun terakhir, transaksi menggunakan QRIS di wilayah eks karesidenan Pekalongan meningkat rata-rata 141%. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal Marwadi, saat sambutan pada Penutupan Pekan QRIS Nasional (PQN), Ferbi dan Road To Fesyar serta Peluncuran E-Parkir di Kota Tegal di Kawasan Alun-alun Kota Tegal, Minggu 18 Agustus 2024.

Hadir dalam acara tersebut, Pj. Wali Kota Tegal, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Tegal, Komandan Kodim 0712, Komandan Lanal Tegal dan Kepala Otoritas Jasa keuangan (OJK) Tegal.

Menurut Marwadi, volume transaksi bulanan QRIS meningkat dari 934.615 menjadi 2,2jt transaksi. Pencapaian tersebut tentunya merupakan hasil dari sinergi pentahelix antara BI, Pemda, Perbankan dan seluruh masyarakat. 

Marwadi menambahkan Kota dan Kabupaten di wilayah KPw BI Tegal juga saat ini memiliki Indeks ETPD. Dan sebagai upaya untuk mendukung UMKM go-global, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi, salah satunya pemanfaatan e-commerce dan sistem pembayaran melalui pemanfaatan QRIS.

"Kami juga mengajak Bapa dan Ibu untuk terus menggunakan produk UMKM dalam negeri, bangga mengkonsumsi produk lokal dan bangga berwisata lokal, dengan tetap menggunakan metode pembayaran QRIS," tutur Marwadi.

Menurutnya dengan penggunaan QRIS, di Kota Tegal termasuk E-Parkir, maka diharapkan skor digitalisasi di Kota Tegal akan meningkat. Manfaat QRIS bagi Pemerintah cukup banyak, dalam tata kelola keuangan, akan lebih transparan dan akan lebih mudah diatur, karena kita bisa memonitor secara langsung uang yang diterima dan uang yang akan dibelanjakan.

"Dan nanti indikatornya akan terlihat dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika kita sudah mengimplementasikan QRIS, dan pembayaran digital ternyata PAD-nya tidak meningkat berarti ada sesuatu kekeliruan," ujar Marwadi.

penggunaan QRIS tersebut menurutnya harus dimonitor secara terus menerus, yang penting ada prinsip KIS yakni Konsisten dalam penerapan, Inovatif perluasan di tempat layanan dan Sinergi yang berarati membutuhkan kerjasama antar semua pemangku kepentingan, bain Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan dunia perbankan.

Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan bahwa pelaksanaan Pekan QRIS Nasional (PQN) ini bertujuan untuk memasyarakatkan penggunaan QRIS, agar supaya saku tidak tebal dengan uang, saat ini kita keluar rumah cukup dengan membawa telepon pintar, seluruh pembayaran bahkan pembayaran di warung-warung kecilpun saat ini sudah menggunakan QRIS.

Pembayaran mengguanakn QRIS akan lebih sederhana dan lebih aman, serta akan memudahkan jika transaksi atau pembayarannya dengan jumlah rupiah pecahan-pecahan kecil, sehingga tidak repot lagi membayar atau pengembalian dengan pecahan uang kecil.

"Dengan QRIS, maka pengguanaan uang kartal sudah tidak banyak beredar, dan mengurangi beredarnya uang palsu," pungkasnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita