PEDIDIKAN yang ada sekarang tidak terlepas dari sumbang pemikiran para tokoh-tokoh pendidikan zaman dahulu, salah satunya seorang psikolog yang berasal dari negeri Paman Sam yakni Benjamin Samuel Bloom.
Beliau ikut berkontribusi dalam penyusunan Taksonomi tujuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran, yang mana taksonomi ini diberi nama Taksonomi Bloom.
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yakni Tassein yang berarti mengklasifikasikan, dan nomos yang berarti aturan. Sehingga arti taksonomi dapat didefinisikan sebagai hierarki klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan.
Klasifikasi tujuan pendidikannya, Taksonomi Tujuan Pendidikan, Buku Pegangan 1 : Domain Kognitif, diterbitkan pada tahun 1956, membalas domain kognitif versus domain pegetahuan psikomotori dan afektif.
Dia memfokuskan sebagian besar penelitiannya pada studi tentang tujuan pendidikan dan, pada akhirnya, mengusulkan bahwa setiap tugas yang diberikan mendukung salah satu dari tiga domain psikologi: kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan mengolah dan memanfaatkan informasi dengan cara yang bermakna (dinilai dari sudut pengetahuan), ranah afekif berkaitan dengan sikap dan perasaan ya dihasilkan dari proses belajar. Terakhir ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan manipulatif atau fisik.
Ketiga aspek tersebut sangatlah penting dan tidak dapat dipisahkan agar terciptanya pendidikan yang berkualitas di masa sekarang dan yang akan datang. Terlebih di era digital seperti sekarang ini, yang tanpa kita sadari ternyata menimbulkan degradasi moral, maka dari itu campur tangan pendidikan sangat dibutuhkan.
Seperti halnya bunyi tujuan pendidikan nasional yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, sehat, berilmu, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Keberhasilan pendidikan bukan hanya diukur dari prestasi apa saja yang didapatkan peserta didik, melainkan terbentuknya karakter yang baik, memiliki kepekaan terhadap sekitar, berakhlak dan memiliki rasa tanggungjawab, selain itu peserta didik dapat memiliki kebebasan dalam menggali dan menekuni minat dan bakat nya masing-masing yang mana ini akan menjadi indikator pembeda dari yang lain saat berada di dunia kerja.
Seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan juga diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada. Seperti, apa yang sudah disampaikan Benjamin S. Bloom bahwa:
“Pendidikan semakin memperhatikan perkembangan seutuhnya semua anak dan remaja, dan menjadi tanggung jawab sekolah untuk mengupayakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan setiap individu mencapai tingkat pembelajaran setinggi mungkin”.
Dapat kita simpulkan bahwasannya tiga ranah atau domain yang telah Benjamin S. Bloom sampaikan, merupakan indikator pencapaian bagi peserta didik yang dalam menjalani suatu pembelajaran, dan tidak dapat dipungkiri keberhasilan pendidikan tidak lepas dari taksonomi tujuan pendidikan.