Jumat, 29/09/2023, 16:21:37
Diduga Tak Transfaran Kelola Keuangan, Warga Jalan Batam, Laporkan Pokja Sumur Bor ke Kelurahan
-LAPORAN JOHARI

Sekelur Panggung Mari S.AP terima perwakilan warga Jl. Batam, Jumat 29 September 2023

PanturaNews (Tegal) - Sejumlah warga Jalan Batam, RW13, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, mengadu ke kelurahan, Jumat 29 September 2023. Pasalnya, air sumur artesis (bor) dari program Sanimas, yang disalurkan ke warga tidak keluar namun iuran tetap diminta.

Perwakilan warga RT 03 RW 13, Kelurahan Panggung, Khambali mengatakan, kedatangannya ke kantor kelurahan bersama warga untuk melaporkan Pokja Air Bor yang juga ketua RW, karena dinilai tidak transfaran dalam mengelola keuangan pembayaran dari warga. Pasalnya saat mesin bor mati tidak segera diperbaiki dengan alasan tidak ada anggaran. Akibatnya hampir sebulan warga tidak bisa menikmati air sumur bor dari program Sani Mas yang dibangun pada tahun 2009.

"Kami bersama warga ke kantor kelurahan untuk mengadu dan minta solusi, agar air sumur bor bisa hidup kembali. Pasalnya, ketika persoalan sumur bor mati dibicarakan baik ditingkat RT maupun RW, tidak ada solusi. Dengan alasan tidak uang untuk memperbaiki mesin dan bayar pulsa listrik," kata Khambali di Kantor Kelurahan Panggung, Jumat 29 September 2023. 

Menurutnya, warga sudah menanyakan terkait tidak keluarnya air sumur kepada ketua RW yang juga sebagai ketua pokja sumur bor, namun dijawabnya kalau ada uang Rp 1,5 juta, mesin bor bisa hidup lagi. Sayangnya ketika ditanya kemana uang kas, hasil iuran warga jawabnya tidak jelas.

"Warga membayar disesuaikan dengan pemakaian. Saya sendiri rata-rata setiap bulan bayar 30 ribu, padahal warga yang menyalur sumur bor hampir satu RW," ujar Khambali.

Ketika warga minta diadakan pertemuan, lanjut Khambali, ketua Pokja keberatan untuk mengundang warga dengan alasan tidak ada anggaran untuk komsumsi.

"Padahal warga tanpa komsumsi juga siap hadir, untuk mencari solusi agar sumur bor normal kembali, tidak ada komsumsi juga tidak apa-apa, yang penting kumpul," ujarnya.

Menurut Khambali, selama jni air sumur bor dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci, kalau air untuk minum dan memasak itu beli. Sedangkan air PDAM, hanya keluar jika malam hari sampai subuh.

"Warga Jalan Batam, banyak yang belum pasang PDAM. Sedangkan air PDAM mengalirnya pada malam hari. Selama air bor tidak keluar, terpaksa setiap malam melek untuk mendaptkan air," ungkapnya.

Sekretaris Lurah (Seklur) Panggung, Mari S.AP mengatakan, saat ini memang banyak warga kesulitan air bersih. Karena di daerah pesisir air sumur rasanya asin, sehingga satu-satu sumur yang bisa digunakan yaitu sumur artesis bantuan pemerintah yang dikelola oleh kelompok Sanimas RW 13.

Persoalanya, karena saat ini debit air kurang, sementara pelangganya banyak sehingga warga yang tidak mendapatkan air mengadu ke kelurahan.

"Solusinya, kita coba komunikasikan dengan Pokja Sanimas dan RW 13, selaku pemangku wilayah. Mudah-mudahan hasil pertemuan nanti ada solusi dan jalan keluar yang baik," ujar Seklur.

Seklur menambahkan, soal besaran tarif itu sudah ada kesepakatan sejak awal. 

"Mungkin karena debit kecil dan ada pelanggan yang tidak mendapatkan air, sehingga tidak mau bayar," pungkas Seklur.

 

 

 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita