SEKOLAH merupakan lembaga pendidikan resmi yang berperan sangat penting dalam mendidik generasi penerus bangsa. Apabila penanaman nilai karakter gagal maka akan berakibat buruk pada sikap dan perilaku siswa, akan tetapi apabila penanaman nilai karakter berhasil maka akan berdampak baik pada karakter salah satunya adalah nilai nasionalisme.
Sikap nasionalisme merupakan Perasaan mendalam suatu jalinan yang kuat oleh tanah tumpah darahnya, dengan tradisi-tradisi setempat dan penguasa-penguasa resmi di daerahnya selalu ada disepanjang sejarah dengan kekuatan yang berbeda-beda (Samsiyah, 2019).
Nasionalisme pada siswa untuksl saat ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan contohnya siswa sering berkelahi serta tawuran, Siswa Sekolah Dasar (SD) yang melakukan kasus pencabulan, siswa yang tidak hafal teks pancasila.
Siswa SD yang tidak serius hormat pada sang merah putih, siswa SD yang kurang mengenal pahlawan nasional, siswa yang lebih suka produk-produk luar negeri serta wisata-wisata di luar negeri. Hal-hal tersebut membuat mereka akan mengoyahkan sikap nasionalisme di lingkungannya yang menyebabkan rusaknya generasi penerus bangsa.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah cara efektif lainnya yang dapat membantu siswa membangun perasaan dihargai sebagai anggota komunitas sekolah salah satu contohnya yaitu: Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah mengajarkan berbagai pendidikan karakter yang sangat berguna.
Penanaman Karakter Nasionalisme ditunjukkan ketika siswa ikut serta dan semangat dalam upacara bendera setiap hari Senin, menyanyikan lagu-lagu Nasional maupun daerah, belajar dengan giat, mengenal berbagai tokoh pahlawan yang ada di Indonesia, paham dan hafal Pancasila sebagai lambang Negara, berbahasa Indonesia dengan baik, memiliki
Wawasan kebangsaan yang baik, dan cinta tanah air yang ditujukkan dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Adapun Penguatan karakter disiplin dan Nasionalisme dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilakukan melalui keteladanan, contoh sikap, pembiasaan, pembelajaran, penugasan, maupun dengan permainan edukatif.
Menerapkan karakter disiplin dan Nasionalisme pada anak melalui ekstrakurikuler pramuka tentunya tidak setiap pelaksanaan berjalan dengan baik, ada beberapa hambatan yang dapat menggangu kelancaran proses kegiatan yang sedang berlangsung. Beberapa diantaranya siswa tidak berangkat ekstrakurikuler dikarenakan kurang kepahaman orang tua akan pentingnya ekstrakurikuler pramuka pada anak, sehingga anak langsung dijemput saat pelajaran telah usai padahal anak ada ekstrakurikuler pramuka.
Selain itu juga karena pembina yang kadang berhalangan hadir, sehingga Pembina yang melatih merasa kewalahan saat memegang siswa yang banyak sehingga materi kurang dapat disampaikan dengan baik.
Solusinya, sekolah menghimbau orang tua untuk ikut serta memotivasi siswa, peran orang tua sangat penting dalam mengontrol aktifitas siswa salah satunya mengikuti kegiatan pramuka karenasikap Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, hal itu merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri.
Dengan generasi yang cinta tanah air, ndonesia dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
(Ira Azmi, Zalfa Nida Hafiza adalah Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes. Email: iraazmi734@gmail.com - zalfanidahafizha@gmail.com)