Sabtu, 27/05/2023, 12:49:52
Tinggal di Kota Tegal, Bayi Asal Brebes Ini Alami Stunting
LAPORAN JOHARI

Cintya Rizki Azalia, bayi berusia 3 tahun lebih 1 minggu, penderita gizi buruk

PanturaNews (Tegal) - Cintya Rizki Azalia, bayi berusia 3 tahun lebih 1 minggu asal Desa Kaligangsawetan RT 02 RW 06, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, kini terkulai di RSUD Kardinah Kota Tegal, karena mengalami stunting.

Badannya kurus kering, kakinya bengkok, bagian dada membesar, kepala alami luka, hanya bisa menagis, dan harus makan menggunakan selang NGT. 

Orang tua bayi, Isfandi (49) dan Lina Handayani (37) ber-KTP Desa Kaligangsa Wetan RT 02 RW 06, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pekerjaannya Satpam dan ibu rumah tangga, yang kini menempati rumah kontrakan di Kelurahan Kalinyama Kulon RT 05 RW 03, Kecamatan Margadana, Kota Tegal. 

Menurut Isfandi saat lahir anaknya normal seperti bayi pada umumnya. Kondisi anak keduanya itu saat ini belum bisa berbicara, baru bisa menangis.

"Baru bisa nangis. Terus makan juga masih pakai selang NGT, makannya cuma susu khusus gizi buruk tiap 3 jam sekali," kata pria yang akrab disapa Andi, Jumat 26 Mei 2023.

Andi mengatakan, anaknya dinyatakan mengalami gizi buruk saat berusia 2 tahun lebih 5 bulan. 

"Awalnya sakit yang dialami panas, pilek, dan kejang," ujarnya.

Kemudian anaknya dibawa ke RSUD Brebes, oleh dokter ditangani dengan suntikan kejang dan dirawat selama tiga hari anaknya diberi susu formula, tetapi dampaknya tidak bisa BAB.

"Dari situ dia kalau mau BAB ngeden seperti orang dewasa. Nahan sampai dua hari hingga kehabisan tenaga. Kondisinya sempat kolaps hingga akhirnya dilarikan di ruang ICU RSUD Brebes," imbuhnya. 

Karena tidak kemajuan akhirnya dibawa ke RSUD Kardinah Kota Tegal, hasilnya kini mengalami kemajuan yang membaik. Semula tidak bisa apa-apa, kini bisa menangis. Tetapi masih harus dipasangkan selang NGT. 

"Alhamdulillah ini ada kemajuan. Menurut dokter ada harapan untuk kembali normal," ungkapnya.

Andi mengatakan, selama ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk membantu pengobatan anak keduanya, baik dari dinas sosial maupun bantuan khusus untuk anak gizi buruk dan stunting. 

Sedangkan untuk biaya pengobatan awalnya menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desanya di Kabupaten Brebes. Tetapi kini menggunakan BPJS yang dibayarkan menggunakan potongan gajinya sebagai satpam. 

"Dari awal berkeluarga saya belum pernah mendapat yang namanya bantuan, PKH atau apapun itu. Bahkan sampai dikatakan kategori gizi buruk dan stunting juga tetap tidak ada bantuan," ujarnya. 

"Saya tugas jadi satpam sif malam, pukul 19.00 WIB- 07.00, 12 jam kerja. Siangnya nanti saya mengamen," ungkapnya. 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita