Kamis, 26/01/2023, 10:59:33
Hubungan Motivasi Belajar Dan Kemampuan Literasi Matematis
Oleh: Fikri Azmi Muslim
--None--

DI era modern ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan dalam menemukan konsep haru, membuka jaringan, dan memiliki kompetensi yang memenuhi standar pekerjaan yang tinggi.

Masyarakat yang dibutuhkan saat ini bukan hanya sekedar mampu memahami ilmu pengetahuan, melainkan masyarakat yang cerdas dan kritis dalam menerima dan mengolah informasi dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki. Hal ini sangat penting dalam pemecahan masalah yang lebih kompleks.

Dalam pemecahan masalah dibutuhkan pemahaman yang baik terkait masalah tersebut. Pemahaman sendiri sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika. Pemahaman tentang matematika sangat penting bagi kesiapan siswa dalam menghadapi tuntutan era modern ini. Selain itu, penalaran matematis dan keterampilan menggunakan alat-alat matematis juga dibutuhkan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan matematika.

Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 tahun 2013, adapun tujuan pembelajaran matematika yaitu menuntut setiap siswa untuk memiliki kemampuan: (1) memahami konsep, (2) menggunakan penalaran, (3) memecahkan masalah, (4) mengkomunikasikan gagasan, serta (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika (Sari, Mega Puspita dan Asma’ Khiyarunnisa, 2017). Kemampuan yang mencakup kompetensi tersebut adalah kemampuan literasi matematis.

Literasi atau melek matematis didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks (Setiawan, 2014: 245).

Abdussakir (2018) menyatakan literasi matematis tidak hanya melibatkan penggunaan prosedur-prosedur, tetapi menuntut dasar pengetahuan dan kompetensi serta rasa percaya diri untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kemampuan literasi matematika dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk merumuskan, menggunakan dan menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks pemecahan masalah kehidupan sehari-hari secara efektif.

Berdasarkan hasil studi PISA 2018 Indonesia menduduki peringkat ke 74 pada kategori kemampuan membaca dan 73 pada kategori kemampuan matematika dari 79 negara yang  berpartisipasi dalam PISA 2018. Skor yang diperoleh Indonesia pada PISA 2018, yaitu 317 untuk kemampuan membaca dengan rata-rata internasional 487 dan 379 untuk kemampuan matematika dengan rata-rata internasional 489 (Tohir, Muhammad, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematis siswa Indonesia masih rendah.

Kemampuan literasi matematis siswa dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi,  sedangkan faktor internal meliputi minat belajar, bakat, dan motivasi belajar. Motivasi belajar memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar karena motivasi dapat meningkatkan rasa percaya diri, kegigihan, dan minat siswa dalam belajar.

Selaras dengan pendapat Rafiqaah (Rosmalah Yanti, Titi Prihatin, Khumaedi, 2020) menyatakan bahwa motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Agriawan dkk (Rosmalah Yanti, Titi Prihatin, Khumaedi, 2020) terdapat hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Hubungan tersebut bermakna bahwa semakin meningkatnya motivasi maka semakin meningkat pula hasil belajar siswa. Sehingga, guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa dalam setiap pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Fatchurrohman, Mulyono, dan Isnaini Rosyida dengan judul penelitian “Peran Motivasi Belajar Terhadap Literasi Matematika pada Peserta Didik Kelas VII” menyimpulkan bahwa motivasi belajar mempengaruhi literasi matematis siswa sebesar 53,1%. Pada kelompok motivasi belajar rendah memiliki rata-rata literasi matematika 47,50, untuk kelompok motivasi belajar sedang memiliki rata-rata literasi matematika 71,39, dan kelompok motivasi belajar tinggi memiliki rata-rata literasi matematika 90,00.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar menentukan kemampuan literasi matematis siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Gustika et al. (2019) semakin baiknya motivasi belajar siswa maka semakin baik pula literasi matematikanya, apabila literasi matematika siswa baik maka dapat diketahui bahwa motivasi belajar peserta didik tinggi. Karena hubungan antara literasi matematika dan motivasi belajar sangat kuat.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dalam diri tiap siswa memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil literasi matematikanya. Karena semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi pula hasil literasi matematika, begitupun sebaliknya. Maka untuk mendapatkan hasil literasi matematika yang baik serta maksimal, siswa harus memiliki motivasi belajar yang baik pula.

Dengan adanya suatu kemauan/dorongan yang timbul dari diri siswa dapat memacu siswa tersebut dalam meningkatkan hasil literasi matematikanya. Sehingga, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan perangkat, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita