Sekretaris Daerah Pemkab Brebes Djoko Gunawan. (Foto:Dok)
PanturaNews (Brebes) -Sedikitnya enam pendaftar, sudah menyerahkam berkas untuk pengisian Jabatan Tinggi Pratama. Enam pendaftar lelang JPT tersebut akan menjalani seleksi administrasi, Selasa 1 November 2022 besok.
Ketua Pansel JPT sekaligus Sekretaris Daerah Pemkab Brebes Djoko Gunawan, mengatakan, sesuai jadwal, seleksi administrasi dilakukan pansel di UNS hingga selesai. Kemudian, hasilnya akan langsung diumumkan yang dinyatakan memenuhi persyaratan dan tidak memenuhi syarat.
Menurut Djoko, dari total pendaftar yang sudah menyerahkan berkas secara resmi. Semuanya, merupakan pendaftar lokal dari instansi pemerintah di Kabupaten Brebes.
"Dari enam pendaftar semuanya lokal, dan tidak ada yang dari luar daerah. Karena sudah memenuhi kuota, proses tahapan tetap dilanjutkan," ungkapnya.
Berdasarkan tahapan pansel, lanjut Djoko, seleksi administrasi dilakukan secara detail. Fokusnya, pada berkas persyaratan dari enam pendaftar hingga 7 November mendatang. Kemudian, tanggal 8-10 November dilanjutkan penggalian potensi dari assesor UNS. Selanjutnya, tanggal 18-20 November digelar uji gagasan melalui wawancara oleh pansel di Semarang.
"Sambil menunggu hasil verifikasi berkas pendaftaran, kesiapan pansel untuk semua tahapan juga dimatangkan. Sehingga, jadwal lelang JPT bisa berjalan sesuai rencana," terangnya.
Djoko Gunawan menuturkan, terkait seluruh proses pendaftaran dan mekanisme seleksi pengisian JPT. Pihaknya menegaskan, semuanya dilakukan secara transparan dan gratis tanpa biaya. Sehingga, jika ada oknum maupun pihak yang mencatut nama pansel disarankan untuk tidak perlu ditanggapi.
Sementara itu, Kepala BKPSDMD melalui Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Arif Jutawan menambahkan, dalam proses verifikasi berkas pendaftaran seleksi JPT. Meliputi rekam jejak selama 3-4 November mendatang. Kemudian, hasil akhir Selter akan uji gagasan langsung diumumkan pada 21 November mendatang.
"Intinya, jangan pernah percaya pada oknum yang mencatut nama pansel. Khususnya, menawarkan jasa meluluskan seleksi dengan iming-iming uang karena itu pasti bohong," pungkasnya.