MENDENGAR kata robot, tentu sudah tidak asing ditelinga kita saat ini. Namun sebenarnya, apa si robot itu? Kata “robot” berasal dari bahasa Ceko (Chech) yang berarti “pekerja”.
Kali pertama robot diciptakan orientasinya adalah untuk membantu pekerjaan manusia. Dahulu robot diciptakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan berat, kotor, berbahaya, pekerjaan yang terlalu berisiko jika dilakukan oleh manusia.
Menurut Wikipedia robot merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, atas kendali atau pengawasan manusia maupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan, Artificial Intelligence (AI).
Sejarah mengatakan bahwa robot pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan muslim sekitar 800 tahun yang lalu. Ialah Al-Jazari yang lahir tahun 1136 di Turki. Seorang insinyur yang juga ahli matematika.
Melalui bukunya yang berjudul “The Book of Knowledge of Ingenious Mechacical Devices”, Al-Jazari memperkenalkan alat-alat berbasis teknologi mekanik serta cara membuatnya. Temuan Al-Jazari ini diakui oleh para peneliti Barat sekalipun. Buku yang ditulisnya itu diakui sebagai buku terkaya akan informasi penting terkait desain, manufaktur, sampai perakitan robot itu sendiri (merdeka.com).
Robot diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai bidang. Al-Jazari juga telah menciptakan berbagai jenis robot dengan fungsi yang berbeda-beda. Seperti karyanya yang terkenal yaitu “The Elephant Clock” atau disebut “Jam Gajah” yakni sebuah jam hidrolik yang berbentuk gajah. Komponen Jam Gajah ini mirip dengan dasar mekanika robot saat ini.
Selain itu ia juga menciptakan robot drumband otomatis yang berfungsi untuk menghibur peserta jamuan minum. Robot ini berbentuk manusia yang duduk di atas perahu yang dengan teknologi hidrolik mampu menggerakkan alat musik yang dipegangnya. Tidak asal bunyi, robot ini juga sudah mampu menciptakan suara yang enak didengar (merdeka.com).
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang bergitu pesat, robot kini telah berkembang hingga melebihi ekspektasi manusia yang menciptakannya. Jika dahulu robot menggunakan teknologi hidrolik maupun teknologi-teknologi dasar robot lainnya. Kini manusia telah berhasil menyatukan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kedalam robot.
Sehingga robot kini tidak hanya bisa bekerja untuk hal-hal yang berat, kasar, berbahaya ataupun kotor lainnya. Robot kini bisa bekerja maupun bergerak sendiri dengan memiliki pikiran seperti manusia. Bahkan baru-baru ini, ilmuwan telah mengembangkan robot yang bisa memiliki emosi dan perasaan seperti manusia.
Sebelum jauh membahas tentang robot masa kini dan bahkan masa depan yang begitu luar biasa. Ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence ).
Artificial intelligence (AI) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sistem computer, perangkat lunak, program dan robot untuk berpikir secara cerdas seperti manusia (KOMPAS.com). Sehingga suatu mesin ataupun robot yang menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) akan mampu berpikir setidaknya mirip seperti cara pikir manusia.
Diantara robot-robot yang menggunakan kecerdasan buatan saat ini, robot humanoid adalah robot yang paling diminati. Sebab, selain cara pikirnya yang mirip manusia, bentuknya juga dibuat mirip seperti tubuh manusia. Keberadaan robot humanoid dengan kemampuan seperti manusia saat ini sudah banyak ditemukan dimasyarakat maju khususnya.
Telah banyak perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi dan menjual belikannya. Tak sedikit pula perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa robot untuk kepentingan perusahannya. Misalnya di negara maju Jepang.
Jepang yang terkenal sebagai negara yang sangat maju dari segi teknologinya telah menciptakan berbagai robot humanoid. Ilmuwan di sana bahkan begitu antusias untuk terus mengembangkan temuannya, sehingga dapat menciptakan robot humanoid yang lebih mirip dengan manusia.
Diantara robot-robot buatan Jepang yang terkenal seperti robot Asimo buatan Honda Co., Ltd., robot ApriPoko keluaran Toshiba, robot Ninomiya-kun, dan yang paling terkenal yang juga pernah dibawa ke Indonesia ialah robot Sophia, robot manusia yang dapat merespon obrolan manusia dan bahkan bisa membuat sebuah keputusan.
Baru-baru ini dunia robotika juga berhasil mengejutkan dunia dengan diciptakannya sebuah robot yang mampu membuat karya seni. Robot ini bernama Ai-Da, sebuah robot berbentuk wanita yang ahli dalam membuat lukisan, tetapi bukan hanya lukisan, robot Ai-Da juga bisa membuat patung dari tanah lihat dengan nilai seni yang tinggi. Bahkan robot Ai-Da memiliki pameran karyanya sendiri.
Dibangun oleh tim pemrograman, ahli robot, pakar seni, dan psikolog dari Oxford. Proyek Ai-Da bernilai jutaan pound selesai pada tahun 2019 (theguardian.com). Hadirnya robot Ai-Da di tengah-tengah manusia saat ini membuktikan bahwa robot bisa berkembang lebih jauh lagi.
Kehadiran robot yang amat canggih di tengah-tengah menusia saat ini nampaknya disambut antusias oleh sebagian orang dan sebagian lagi menyambutnya dengan rasa takut. Bukan hal baru jika ada sudut pandang yang mengatakan bahwa kehadiran robot di tengah-tengah manusia bisa mengancam kehidupan manusia itu sendiri.
Sebagaimana berbagai pekerjaan manusia yang bisa dikerjakan robot menjadikan banyak perusahaan lebih memilih membeli robot untuk mengerjakan pekerjaan perusahaannya dibandingkan dengan mempekerjakan manusia. Hal ini tentu bisa menjadi dampak negatif sehingga banyak menciptakan pengangguran. Seolah manusia tersingkirkan dan digantikan dengan robot. Namun, di sisi lain, hadirnya robot juga bisa meringankan pekerjaan berat manusia.
Terkait sudut pandang manusia mengenai robot saat ini, pada prinsipnya manusialah yang menciptakan robot untuk kepentingannya, maka ada ditangan manusia jugalah kendali mengenai apakah robot yang menguasai manusia atau manusia yang menguasai robot.
Terpenting jangan pernah melupakan kodrat sebagai manusia yang hidup bersama manusia lainnya, kedepankanlah kepentingan manusia dibandingkan dengan kepentingan kemajuan teknologi. Jangan sampai teknologi yang diciptakan, menjadi bumerang bagi manusia yang menciptakannya.
(Siti Vitandari Yudmianti adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tinggal di Dusun Sawangan, Desa Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga)