Pada malam terakhir, Sabtu 02 November 2019, peserta Study Banding Wawasan Kebangsaan dan Toleransi Kehidupan Sosial di Maroko dan Spanyol, menghabiskan dengan menikmati tarian khas Spanyol, The Tablo.

Pemandu tour mengarahkan 20 peserta study banding yang masing-masing mewakili dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai daerah, ke restoran asli Bercelona, Cordobes. Kami berakhir pekan sambil menikmati tarian The Tablo, sebuah pertunjukan tari tradisi khas masyarakat Spanyol. Harga tiket masuk sekitar enam puluh Euro, atau sekitar satu jutaan per orang.

Penulis merasakan, suasan malam di resto Cordobes sangat kental dengan gaya Spanyol. Apalagi nuansa panggung dengan lampu yang temaram, membuat rombongan dari Indonesia penasaran. Namun karena sudah kelelahan dari pagi sampai larut malam melakukan perjalanan, ada beberapa peserta yang kembali ke hotel.

Sebelum pertunjukan tarian khas Spanyol; Tablo Flamenco The Show dimulai, karena memang pertunjukan tersebut dimulai pukul delapan malam, sehingga rombongan study banding menunggu. Termasuk Inang Winarso, sambil menunggu di kawasan wisata kuliner,  Inang Winarso membaca puisi dengan dua bahasa, yakni Bahasa Tegal dan Bahasa Inggris.

(Tambari Gustam adalah tokoh masyarakat nelayan, seniman dan budayawan. Tinggal di Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Saat ini menjadi peserta study banding toleransi kehidupan sosial dan wawasan kebangsaan ke Maroko dan Spanyol)