Rora dan Fian disambut guru dan teman-temanya sepulang dari mengikuti OSN Pekanbaru (Foto: Takwo Heriyanto)
PanturaNews (Brebes) - Hebat. Ungkapan itu setidaknya layak diberikan untuk siswa SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah. Yakni Auro Nur Afrida yang akrab disapa Rora, atas keberhasilannya meraih medali Emas pada Olympiade Sains Nasional (OSN) 2017, dan Luthfian Akmaldhani Sumartono (Fian) meraih perak pada ajang sama.
Rora dan Fian berhasil meraih emas dan perak kategori mata pelajaran Geografi pada OSN yang digelar di Pekanbaru, Provinsi Riau 2-8 Juli 2017, sehingga bisa memupus harapan 75 peserta yang mewakili 33 provinsi seluruh Indonesia.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, kedua orang tua, para guru dan teman-temannya di pintu gerbang sekolah. Air mata haru langsung menetes dari kedua orang tua Rora dan Fian, serta teman-temannya sembari memeluknya sebagai ungkapan selamat.
“Mereka itu, pahlawan masa kini jadi layak untuk kita sambut dengan kalungan melati karena telah mengharumkan Brebes dan Jawa Tengah,” tutur Kepala SMA Negeri 2 Brebes, Dr Sadimin MEng di ruang kerjanya, Senin 10 Juli 2017.
Sadimin mengaku bangga dengan prestasi yang diraih oleh kedua peserta didiknya. Bahkan dirinya secara langsung memberi reward membebaskan segala biaya sekolah hingga lulus.
“Saya sudah berdiskusi dengan Komite Sekolah untuk memberi reward kepada Rora dan Fian,” kata Sadimin.
Untuk OSN, kata Sadimin, bagi Kabupaten Brebes baru kali pertama mendapat emas di tingkat nasional. Dia berharap Rora dan Fian bisa menjadi inspirator bagai teman-teman lainnya karena telah mencetak sejarah baru.
Proses panjang yang telah dilakoni Rora dan Fian, mudah-mudahan bisa menjadi pintu menuju sukses lainnya. Seperti tidak mengalami kesulitan untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi kelak, karena piagam nasional memiliki point tersendiri bagi siswa yang bersangkutan.
Meski demikian, Sadimin berpesan agar prestasi yang diraih tidak menjadikan siswanya takabur, tetaplah bersikap apa adanya dengan menghargai sesama. Justru lewat raihan prestasi menjadi modal pendewasaan seperti halnya filosofi ilmu padi, makin berisi makin merunduk, tidak sombong.
Sadimin mengucapkan terima kasih atas dorongan seluruh warga sekolah, guru mata pelajaran, doa kedua orang tuanya dan seluruh pihak yang terkait.
Senada, Anggota Komite SMAN 2 Brebes, Abdul Latif MT berharap torehan prestasi Rora dan Fian bisa menjadi tradisi prestasi di SMAN 2 Brebes. Juga bisa dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain, agar bisa meniru tradisi prestasi yang diraih anak-anak SMAN 2 Brebes.
Rora yang masih duduk di kelas XII MIPA ini tidak menyangka kalau meraih emas di ajang nasional. Meski demikian dia bersyukur karena jerih payahnya selama setahun, bisa membuahkan prestasi yang membanggakan.
Anak tunggal pasangan Afrizal dan Mursidah ini, bertekad akan terus meningkatkan prestasi. Dirinya merasa bangga karena semua pihak mendorong dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dalam OSN 2017.
“Dukungan seluruh pihak menguatkan diri saya menjadi juara,” jujur dara kelahiran Tegal 5 Oktober 2000 ini.
Fian juga mengaku tidak mimpi meraih perak pada ajang OSN 2017 bidang Geografi tingkat Nasional. Keberhasilan ini menjadi tonggak awal peningkatan prestasi dirinya. Bagi siswa kelas XII /IPA tersebut, mengaku harus bekerja keras karena harus meningkatkan intensitas belajar dari jam 22.00 hingga 01.00 dini hari.
“Masa belajar, bagi saya gak boleh disia-siakan,” tutur Fian yang lahir di Brebes 3 Oktober 1999.
Anak pasangan Sumartono-Noor Ria Safita mengaku medali ini sebenarnya milik bersama. Karena tanpa dukungan dan dorongan semua pihak prestasi tersebut sulit diraih. Dia mengucapkan rasa syukur pada Allah dan terima kasih kepada pihak sekolah, guru pembimbing geografi, Ady Priyono, kedua orang tua, teman-teman sekolah dan semua pihak yang terlibat.