Ahmad Syaefudin Ansori didampingi istrinya, Paramita Indra Kusuma dan anaknya (Foto: Dok)
PanturaNews (PanturaNews) - Salah satu bakal calon (balon) Wakil Bupati (Wabup) Brebes dari PDI Perjuangan, Ahmad Syaefudin Ansori yang biasa disapa Asep, mengaku mendapat dukungan dari 17 Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Asep bersaing dengan kandidat lain yang mengikuti penjaringan di DPC PDI Perjuangan Brebes, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Brebes pada 2017 mendatang.
Bukan hanya itu, menantu mantan Bupati Brebes, H. Indra Kusuma, S.Sos, yang sekaligus sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, juga mengklaim didukung oleh beberapa pengurus/kader di tingkatan DPC, untuk maju sebagai wabup pada perhelatan Pilkada Brebes.
"Alhamdulillah, selain dukungan dari 17 PAC, juga dari beberapa pengurus dan kader di tingkatan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes diberikan kepada saya untuk maju sebagai wabup pada Pilkada Brebes 2017 nanti," ujar Asep, putra dari pasangan H. Umar Sidiq dan Hj. Tuti Farihatun, Sabtu 21 Mei 2016.
Dia mengatakan yang membuat motivasi dirinya ikut serta meramaikan di bursa penjaringan kandidat melalui DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes, karena berkeinginan kuat untuk bisa membantu tugas bupati selaku pimpinan daerah, dalam membangun daerahnya dari berbagai bidang agar lebih baik lagi kedepannya.
"Siapapun bakal calon bupati yang akan mendapatkan rekomedasi dari DPP nantinya, jika saya diberi mandat untuk menjadi wabup, akan selalu siap untuk mendampinginya guna menjalankan amanah rakyat dengan sebaik mungkin," ungkap suami dari Paramitha Indra Kusuma ini.
Sebagai seorang pengusaha muda yang memiliki beberapa perusahaan di berbagai daerah, seperti SPBU dan SPBE, Asep tidak akan merasa terganggu dengan usahanya itu, apabila memang diberi kepercayaan untuk menjadi wabup.
"Insya Allah tidak terganggu lah. Kan saya memiliki seorang menejer di beberapa bidang perusahaan yang sudah saya miliki ini. Kalaupun ingin mengetahui perkembangan bagaiamana perusahaan saya berjalan, bisa lewat komunikasi handphone. Tidak sulit ko," tutur pemuda berusia 30 tahun ini.
Dia menambahkan, sebagai seorang kader pemula yang awalnya sebagai simpatisan PDI Perjuangan, dirinya instropeksi diri untuk tidak maju sebagai bakal calon bupati, sekalipun ada yang mendukungnya.
"Ya, saya harus bisa instropeksi diri dong. Masa baru sebagai kader pemula langsung maju sebagai cabup," ucapnya.
Namun demikian, imbuh Asep, apabila ternyata dari DPP belum memberikan kepercayaan kepadanya untuk mendampingi cabup yang akan mendapatkan rekomendasi, dia mengaku tidak akan kecewa dan berkecil hati.
"Kalaupun saya nanti belum diberi mandat untuk maju sebagai wabup mendampingi bupati, ya saya tidak akan kecewa sekaligus tidak berkecil hati. Bahkan, saya tetap akan ada sebagai kader PDI Perjuangan dan tidak akan lari atau pindah ke partai lain," ungkapnya.
Sementara Paramita Indra Kusuma, istri Asep menuturkan, dirinya hanya bisa memberikan dukungan yang terbaik bagi suaminya yang maju dalam persaingan kandidat terbaik menurut DPP.
"Apapun keputusan sang suami, selagi itu untuk kemaslahatan orang banyak, ya sebagai seorang istri harus bisa memberikan doa dan dukungan. Karena itu merupakan bagian dari ibadah juga," papar Mitha, panggilan akrabnya yang telah dikarunia satu putra berumur lima bulan ini.