Senin, 25/01/2016, 08:02:23
Jalan Ruas Linggapura- Balapusuh Terancam Putus
-Laporan Zaenal Muttaqin

Kendaraan nampak hati-hati melintas di jalan kabupaten yang nyaris putus (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Jalan kabupaten ruas Linggapura - Balapusuh di Dukuh Caruban, Desa Purwodadi, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terancam putus. Pasalnya, badan jalan kini tinggal separuh dan ambles akibat tebing sungai yang ambrol diterjang arus deras Sungai Pedes.

Pantauan di lokasi pada Senin 25 Januari 2016, nampak tebing sungai di bawah jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Tegal itu, tidak lagi ada pengaman. Bronjong sepanjang puluhan meter yang sebelumnya terpasang, sudah lama hanyut diterjang arus deras sungai.

Pada titik jalan tersebut dipasang pengaman darurta dengan drum agar kendaraan yang melintas hati-hati. Kendaran yang melintas juga harus bergantian karena badan jalan menyempit, bahkan menggunakan bahu jalan untuk kendaraan roda empat.

Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Wilayah Bumiayu, Suharto membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, jalan terancam putus akibat bronjong pengaman hanyut diterjang arus sungai Pedes dan harus dilakukan perbaikan pengaman tebing sungai dengan pemasangan bronjong atau kontruksi lainnya.

"Kewenangan PU pada perbaikan jalan, tapi untuk perbaikan jalan tidak mungkin dilakukan jika tebing sungai tidak diamankan terlebih dahulu," katanya.

Dikatakan, pihaknya akan kordinasi dengan pihak yang berwenang untuk penanganan tebing Sungai Pedes. Untuk penyelamatan jalan juga perlu dilakukan penyodetan alur sungai Pedes, untuk mengarahkan alur sungai.

"Tanpa poenyodetan, tebing sungai akan selalu tergerus dan jalan akan putus," jar Suharto.

Perlu diketahui, sebelumnya pernah dilakukan penanganan tebing sungai Pedes di Dukuh Caruban, itu yang ambrol dan mengancam keselamatan jalan. Pemasangan bronjong kawat diisi batu oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwono (BBWS-PJ) pada tahun 2013 lalu.

Penanganan sempat terhambat oleh hujan deras yang mengakibatkan puluhan kawat bronjong hanyut terbawa arus sungai. Sehingga dilakukan pemasangan kembali, tapi akhirnya kembali ambrol dan hanyut semua pada tahun 2015 lalu.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita