Dewi Aryani sosialisasi obat dan makanan berbahaya bersama BPOM di Brebes (Foto: Dok/Erin)
PanturaNews (Brebes) - Anggota Komisi 9 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, DR. Hj. Dewi Aryani, MSi mengingatkan dan mengajak masyarakat agar berhati-hati mengkonsumsi jamu dan minuman yang dijual bebas, tanpa adanya takaran komposisi yang standar dan tepat.
Himbauan itu disampaikan Hj. Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr saat menjadi nara sumber pada Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pengawasan di Bidang Obat dan Makanan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 23 Februari 2019 di Gedung Al Ittihad, Jatibarang, Kabupaten Brebes.
Sosialisasi BPOM dengan tema "Pangan Aman Aset Masa Depan", dihadiri Tokoh Masyarakat Kabupaten Brebes dan ratusan masyarakat se Kecamatan Jatibarang. Hadir pula Kepala Balai Besar POM Jawa Tengah di Semarang, Drs. Safriansyah, Apt, M.Kes, Badan POM Semarang, Dina Mariana, S.Si, Apt, MP, dan pejabat terkait Kabupaten Brebes.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, pilih dengan teliti apabila membeli makanan dan minuman," pinta anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan IX yang meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kota Tegal ini.
Diungkapkan DeAr, hampir wilayah di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa marak dengan perederan makanan, minuman dan obat-obatan yang illegal dan membahayakan kesehatan masyarakat.
"Untuk itu, Pemerintah Daerah harus bisa lebih proaktif ke pasar-pasar tradisional melakukan pengawasan," tandasnya.
Sementara itu Kepala BPOM Provinsi Jawa Tengah, Syafriansyah memaparkan pentingnya masyarakat luas untuk mengetahui makanan, minuman dan obat-obatan tradional yang dianggap membahayakan kesehatan.
"Saat ini memang masih marak adanya peredaran makanan, minuman dan obat-obatan yang membahayakan. Jadi harus berhati-hati dan diantisipasi apabila menemukan makanan, minuman dan obat-obatan yang membahayakan tersebut," tandasnya.
Masyarakat yang hadir nampak antusias mendengarkan sosialisasi yang dilakukan Dewi Aryani, dan menyampaikan banyak pertanyaan seputar obat dan makanan illegal. Warga mengharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan kembali, agar masyarakat luas mengetahui mana obat dan makanan yang berbahaya dan aman dikonsumsi.