Mahasiswa yang tergabung dalam HMI Bumiayu menggelar demo soal pemekaran Brebes (Foto: Zaenal Mutaqien)
PanturaNews (Brebes) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Senin 07 Oktober 2013 siang, menggelar demo kekecawaan atas kinerja DPRD Brebes yang tidak mampu menggolkan anggaran untuk kajian ilmiyah pemekaran.
Aksi dilakukan dengan melakukan longmarch di sepajang jalan Diponegoro Kota Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sambil mengusung beberapa spanduk.
"Aksi demo ini sebagai bentuk kritik atas kekecewaan masyarakat terhadap kinerja DPRD Brebes, yang gagal menganggarkan dana untuk studi kelayakan pemekaran," ujar koordinator aksi, Aditya Gagah Wicaksono.
Menurutnya, selama ini anggota DPRD tidur dan tidak memperhatikan aspirasi masyarakat Brebes bagian selatan yang menginginkan pemekaran. Hal itu terbukti dengan tidak dianggarkannya dana untuk kajian ilmiyah sebesar Rp 350 juta dalam APBD perubahan.
"Untuk studi banding ke Lombok saja sebesar Rp 500 juta dianggarkan, tapi untuk kajian ilmiyah tidak," kata Gagah.
Dikatakan, aksi demo HMI juga melakukan pengumpulan koin pemekaran yang dimaksudkan sebagai kritikan pada anggota DPRD yang tidak memampu mengawal penganggaran. Koin yang terkumpul nantinya akan diantor ke Kantor DPRD di Brebes.
"Aksi sehari ini mengumpulkan koin rupiah dan akan kami antor ke DPRD," ucap Gagah.
Sementara itu, aktivis HMI lainnya, Muhammad Fatkhu Rozak mengatakan, aksi demo juga mengkritik pada Presedium Pemekaran yang personilnya lebih fokus ke pencalonan anggota legislatif (Caleg). Akibatnya Presidium Pemekaran tidak mampu mengawal pengajuan anggaran tersebut.
"Sibuk dengan pencalegan jadi lupa dengan perjuangan pemekaran, tinggal pilih tetap di tim pemekaran atau jadi caleg saja," katanya.
Pada aksi tersebut peserta demo mengusung beberapa sepanduk diantaranya bertuliskan, "Koin Peduli Pemekaran Kabupaten Brebes", "Anggaran Kajian Pemekaran Gagal Masuk APBD 2013 - Rakyat Brebes Selatan Kecewa", "Masihkah Kita Harus Percaya Kepada DPRD?", dan "DPRD Tidur Pansus Pemekaran Tidur Rakyat Melawan".
Aksi demo secara damai dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bumiayu di Jatisawit, kemudian berjalan menuju ke arah kota Bumiayu. Sambil berjalan peserta aksi melakukan pengumpulan koin dari masyarakat sepanjang jalan. Aksi berakhir di depan Pasar Induk Bumiayu dengan melakukan orasi ilmiyah dan kembali menyanyikan lagu Indonesia Raya.