Kamis, 06/01/2011, 18:18:00
Bencana Tanah Bergerak dan Retak-Retak, 99 Rumah Warga Rusak
ZM-Zaenal Muttaqin

Warga gotong royong mengangkat bangunan rumah kayu untuk digeser ke tempat yang lebih aman (FT: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Bencana alam tanah retak dan bergerak di Dukuh Kapur Lebakgoak, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, makin parah. Seluruh rumah warga yang berjumlah 99 unit, kini mengalami kerusakan dan membahayakan bagi penguhuninya.

Pantauan PanturaNews, Kamis 06 Januari 2011 di lokasi nampak hampir seluruh kawasan pemukiman warga mengalami retak-retak, yang mengakibatkan bangunan rumah warga rusak dan miring. Beberapa warga juga telah membongkar rumahnya karena kawatir akan roboh, dan ada pula yang terpaksa menggeser bangunan rumahnya dari tempatnya semula, karena tanahnya mengalami keretakan.

Warga setempat yang juga anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Wasiun mengatakan, pergerakan tanah terus terjadi sejak 24 Desember dan terparah pada 28 Desember 2010 lalu. Pergerakan itu kini terjadi setiap hari, sehingga mengakibatkan seluruh rumah warga yang berjumlah 99 rumah mengalami kerusakan. Warga merasa kawatirkan akan keselamatannya, tapi belum punya pilihan untuk pindah.

"Kalau malam tidur tidak nyenyak, karena sering terdengar bunyi kayu kontruksi rumah bergerit akibat pergerakan tanah," ujar Wasiun.

Dikatakan, jumlah warga yang tinggal di Dukuh Kapur lebakgoak sebanyak 112 kepala keluarga (KK) atau 425 jiwa. Jumlah seluruh rumahnya 99 yang kini rusak dan tujuh diantaranya telah dibongkar pemiliknya karena sangat membahayakan keselamatan.

"Sebelumnya lima rumah dibongkar, kemudian dua rumah lagi dibongkar karena kerusakan semakin parah dan kawatir roboh," tutur Wasiun.

Dengan kondisi yang semakin parah tersebut, warga berharap bisa pindah ke tempat yang lebih aman atau relokasi. Tapi warga masih bingung, selain kebanyakan tidak memliki tanah yang lokasinya lebih aman juga tidak memilik kemampuan biaya. "Warga berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk relokasi," ujar Wasiun.

Terpisah, Kepala Desa Sridadi, Wastomo SPd mengatakan, pihaknya sudah melaporkan bencana alam tanah retak dan bergerak tersebut ke Pemkab Brebes, melalui Camat Sirampog. Untuk penanganannya masih menunggu arahan dari Pemkab. "Sudah kami laporkan dan masih menunggu penanganan dari Pemkab Brebes," katanya.

Dijelaskan, pada tahun 2008 lalu bencana serupa juga terjadi yang lokasinya tak jauh dari bencana yang saat ini terjadi. Saat itu ada 115 rumah yang rusak dan telah direlokasi ke tempat yang aman. "Tiga tahun lalu tanah retak terjadi di Lebakgoak, sekarang kembali terjadi di sebelah selatannya yang dulu aman," kata Wastomo.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita