Kamis, 30/10/2025, 21:50:34
Susu Kadaluarsa Program MBG Dibagikan Siswa Madrasah, Sejumlah Anak Alami Mual
.
LAPORAN TAKWO HERIYANTO

Sejumlah siswa di salah satu madrasah di Kabupaten Brebes dikabarkan menerima susu kotak program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah melewati masa kedaluwarsa.

PanturaNews (Brebes) — Sejumlah siswa di salah satu madrasah di Kabupaten Brebes dikabarkan menerima susu kotak program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah melewati masa kedaluwarsa. 

Insiden ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua dan masyarakat setelah beberapa siswa mengalami gejala mual dan muntah usai mengonsumsi produk tersebut.

Salah satu siswa, sebut saja Bunga, mengaku mengalami mual, pusing, dan muntah setelah meminum susu yang dibagikan pada kegiatan sekolah pekan lalu. 

“Rasanya aneh, setelah itu saya langsung mual,” ujar Bunga saat ditemui di rumahnya, Kamis, 30 Oktober 2025.

Kabar mengenai susu kadaluarsa itu juga viral setelah sejumlah warga mengeluh melalui kolom komentar di akun TikTok resmi SPPG (Satuan Pendidikan Program Gizi) wilayah setempat. 

Tak lama setelah keluhan muncul, seluruh unggahan di akun tersebut mendadak dihapus oleh admin, yang justru memicu kecurigaan publik.

Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, keluhan mengenai menu makanan di sekolah juga pernah disampaikan namun tidak mendapatkan respons berarti.

“Dulu sudah sempat dikomplain soal makanan yang tidak layak. Sekarang malah keluar susu kadaluarsa. Ini jelas membahayakan anak-anak,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, susu kotak yang dibagikan bertuliskan masa kedaluwarsa Juli 2025, menandakan kemungkinan adanya kesalahan distribusi atau kelalaian dalam pengawasan stok.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Wilayah BGN Brebes, Arya Dewa Nugroho, mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut.

“Semua susu sudah ditarik. Supplier susu dan SPPG sudah saya tegur dan saya suruh meminta maaf. Besok saya instruksikan kepala SPPG dan koordinator kecamatan untuk ke sekolah-sekolah mengonfirmasi kebenaran berita itu, barangkali ada yang sakit atau ada keluhan,” ujar Arya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya.

Arya menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi dan pengawasan bahan pangan di sekolah, agar kejadian serupa tidak terulang.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita