Minggu, 05/10/2025, 07:52:52
Jejak Cinta dan Keteladanan Rasul: Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 di SDN Kalierang 02
OLEH: MAHASISWA PPL UNIVERSITAS PERADABAN
.

SETIAP tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam perayaan yang dikenal dengan sebutan Maulid Nabi. Perayaan ini bukan hanya sebuah tradisi keagamaan, tetapi juga momentum spiritual yang sarat makna bagi umat Islam.

Melalui kegiatan ini, umat diajak untuk kembali mengenal, mencintai, dan meneladani sosok Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Islam yang penuh rahmat.

Secara etimologis, kata Maulid berasal dari bahasa Arab walada -yalidu- maulidan yang berarti kelahiran. Maka, Maulid Nabi bermakna peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Meskipun waktu pasti kelahiran beliau masih menjadi perbincangan di kalangan sejarawan, mayoritas umat Islam memperingatinya pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun Hijriah.

Perayaan Maulid Nabi bukan hanya ritual seremonial belaka. Di baliknya tersimpan nilai-nilai luhur tentang sejarah, keteladanan, dan spiritualitas yang mendalam. Nabi Muhammad SAW adalah figur teladan yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabdanya:

“Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq” (Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia).

Menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthi, seorang ulama besar abad ke-15, perayaan Maulid Nabi termasuk perbuatan baik apabila diisi dengan kegiatan yang mengandung nilai syukur kepada Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah bentuk rasa syukur atas lahirnya sosok yang menjadi sumber rahmat bagi semesta alam.

Sedangkan Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama hadits terkemuka, menilai bahwa perayaan Maulid adalah amalan yang hasanah (baik) selama tidak disertai dengan hal-hal yang dilarang oleh syariat. Beliau menekankan bahwa esensi Maulid adalah menumbuhkan cinta kepada Rasulullah SAW dan mengingat perjuangannya dalam menyebarkan Islam.

Dari pandangan para ulama tersebut, dapat disimpulkan bahwa hakikat Maulid Nabi adalah bentuk ekspresi kecintaan, penghormatan, dan syukur kepada Allah SWT atas diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. Maka, selama pelaksanaannya diisi dengan kegiatan yang positif, perayaan ini memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Pada tahun 2025, semangat Maulid Nabi juga turut dirasakan oleh keluarga besar SDN Kalierang 02, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, yang bekerja sama dengan mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban dalam menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan antusias pada tanggal 6 September 2025 di lingkungan sekolah.

Acara peringatan Maulid Nabi di SDN Kalierang 02 dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menyejukkan hati yang di bacakan oleh ananda M. Abidzar algifari siswa kelas 6B yang memenangkan juara 2 lomba tartil alquran tingkat kecamatan bumiayu . Suasana sekolah terasa berbeda hari itu -penuh semangat dan haru- karena seluruh siswa, guru, dan mahasiswa PPL hadir dengan pakaian islami yang rapi dan penuh semangat.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula pembicara utama, yaitu Bapak Agung Susil, S.Pd.I, seorang pendidik sekaligus dai. Dalam tausiahnya, beliau menyampaikan berbagai keutamaan Maulid Nabi dan menjelaskan betapa pentingnya umat Islam meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ceramahnya, beliau juga menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok pemimpin yang bijaksana dan penuh kasih terhadap umatnya. Teladan beliau dalam mendidik, memimpin, dan berinteraksi dengan sesama menjadi contoh ideal bagi setiap manusia, terutama bagi para pendidik dan peserta didik di sekolah.

Salah satu pesan penting dari Bapak Agung adalah ajakan untuk meneladani Rasul dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Ia menegaskan bahwa cinta kepada Nabi tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam.

Menariknya, di sela-sela tausiahnya, Bapak Bambang, salah satu guru di SDN Kalierang 02, turut menyemarakkan suasana dengan mengajukan beberapa pertanyaan ringan seputar kisah Nabi Muhammad SAW kepada para siswa. Suasana menjadi semakin meriah ketika beliau mengumumkan bahwa siapa yang bisa menjawab akan mendapatkan voucher jajan di kantin sekolah.

Kegiatan interaktif ini disambut dengan antusiasme luar biasa dari para siswa. Mereka berebut mengangkat tangan, bersemangat menjawab, dan tertawa gembira bersama teman-teman. Suasana religius berpadu dengan keceriaan anak-anak yang tulus, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.

Kepala sekolah SDN Kalierang 02 dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa PPL Universitas Peradaban yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini.

Beliau menegaskan bahwa kegiatan semacam ini harus terus dilestarikan karena memiliki dampak positif bagi pembentukan karakter siswa. Perayaan ini menjadi bukti bahwa Maulid Nabi dapat diimplementasikan dalam konteks pendidikan secara kontekstual dan inspiratif. Melalui kegiatan seperti ini, nilai-nilai Islam tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga dihayati dan diamalkan dalam kehidupan nyata.

Seperti disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab, makna Maulid Nabi sesungguhnya adalah usaha memperkuat hubungan spiritual dengan Rasulullah SAW melalui pengenalan terhadap ajaran, teladan, dan perjuangannya. Dengan demikian, memperingati Maulid bukan sekadar tradisi, tetapi refleksi cinta dan ketaatan kepada Nabi.

Perayaan Maulid Nabi di SDN Kalierang 02 menjadi gambaran nyata bahwa semangat cinta Rasul dapat tumbuh sejak dini apabila ditanamkan melalui kegiatan pendidikan yang menyenangkan dan bermakna. Anak-anak belajar tidak hanya mengenal Nabi, tetapi juga meneladani perilakunya.

Tim Mahasiswa PPL Universitas Peradaban (UP) di SD Negeri Kalierang 02:

Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kabupaten Brebes: Kurniawati, Cinta Dwi Anjani, Aminah Tunjung Ningsih, Ani Lestari, Ridha safani, Athila Namara Andromedha.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita