PanturaNews (Brebes) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan Pemerintah Pusat oleh Presiden Prabowo berubah menjadi polemik setelah beredarnya surat pernyataan yang harus ditandatangani orang tua siswa di MTs Negeri 2 Brebes.

Surat berkop Kementerian Agama RI itu tidak hanya meminta persetujuan wali murid untuk menerima atau menolak makanan gratis, tapi juga menekankan sederet risiko yang bisa timbul. Di antaranya reaksi alergi, kontaminasi makanan, hingga keracunan yang disebut berada di luar kendali pihak sekolah atau panitia.

Lebih janggal lagi, wali murid diminta menanggung ganti rugi Rp80 ribu jika wadah makan yang dipinjam rusak atau hilang. Bahkan dalam surat itu ditegaskan, orang tua tidak dapat menuntut secara hukum bila terjadi masalah kesehatan selama penyelenggara dianggap menjalankan prosedur standar.

Kebijakan tersebut menuai tanda tanya besar. Mengingat, program yang semestinya meringankan beban keluarga untuk pemenuhan gizi anak didik justru menambah tekanan lewat klausul tanggung jawab yang memberatkan.

Sejumlah orang tua menyebut surat itu berlebihan. “Kalau memang niat membantu, kenapa justru kami dibebani risiko begitu banyak?” kata seorang wali murid yang enggan disebut namanya.