PanturaNews (Brebes) – Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyampaikan seruan damai menyusul situasi yang memanas pada Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu dini hari.
Dalam pernyataan sikapnya, organisasi ini mengajak masyarakat menjaga kedamaian dan menghormati duka. Yakni dengan cara bermartabat, usai aksi solidaritas atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dalam aksi demonstrasi di Jakarta, sempat berujung ricuh di sejumlah titik.
Ketua PAC Pemuda Pancasila Banjarharjo, Dadang Karyawanto, mewakili jajaran PP se-Brebes, membuka pernyataan sikap dengan mengajak seluruh peserta menundukkan kepala untuk mendoakan almarhum. Hening sejenak menjadi simbol empati bersama.
“Kami semua berduka, dan duka ini adalah milik kita bersama. Namun jangan sampai duka berubah menjadi amarah yang merusak,” kata Dadang, Minggu (31/8/2025).
Dalam pernyataannya, PP Brebes menegaskan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan, perusakan, dan provokasi. Mereka menilai aksi solidaritas seharusnya mencerminkan semangat kemanusiaan, bukan anarki.
“Solidaritas tidak boleh berubah menjadi anarki,” tegas PP Brebes.
Selain menyerukan agar masyarakat menahan diri, PP juga mengingatkan aparat keamanan untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
Menurut mereka, sikap empatik dari aparat akan memperkuat rasa aman sekaligus membangun kepercayaan publik.
“Kami mendukung hak menyampaikan pendapat secara damai dan bermartabat. Brebes harus dijaga, bukan dibakar,” lanjut pernyataan itu.
Pesan khusus ditujukan kepada generasi muda. PP Brebes berharap kaum muda tampil sebagai pelopor ketertiban sekaligus penjaga nilai kemanusiaan.
“Kami menyerukan kepada seluruh pemuda untuk menjadi penjaga kemanusiaan, pelopor ketertiban, dan penolak kekerasan,” bunyi seruan mereka.
Pernyataan ditutup dengan ajakan untuk merawat Brebes sebagai rumah bersama.
“Brebes adalah rumah kita. Mari rawat kebersamaan dengan cara yang menenangkan hati, menguatkan persaudaraan, dan memberi harapan, bukan menambah luka,” tandas Dadang.