Jumat, 24/01/2025, 20:44:18
Pengaruh Kebijakan Kampus Terhadap Kesejahteraan Mahasiswa
OLEH: NIZAR AZRIL FAHREZI
.

KESEJAHTERAAN mahasiswa bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi juga mencakup aspek finansial, kesehatan mental, dan keseimbangan kehidupan sosial. Sayangnya, banyak kebijakan kampus yang justru berlawanan dengan kesejahteraan mahasiswa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu contohnya adalah kebijakan kenaikan uang kuliah yang sering kali tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas fasilitas atau beasiswa. Hal ini membebani mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Banyak mahasiswa harus bekerja sambil kuliah, yang berdampak pada fokus akademik dan kesehatan mental mereka.

Selain itu, kebijakan akademik yang terlalu ketat, seperti sistem skorsing bagi mahasiswa dengan IPK rendah tanpa adanya pendampingan, juga bisa memperburuk keadaan. Kampus seharusnya menjadi ruang yang mendukung perkembangan mahasiswa, bukan sekadar institusi yang menuntut hasil tanpa mempertimbangkan kondisi individu.

Tidak kalah penting adalah kebijakan terkait kesehatan mental. Beberapa kampus mulai menyediakan layanan konseling, tetapi sering kali aksesnya terbatas dan masih dianggap tabu oleh sebagian besar mahasiswa. Padahal, tekanan akademik yang tinggi sering kali menjadi pemicu stres dan gangguan mental lainnya.

Di sisi lain, ada juga kebijakan yang membawa dampak positif, seperti pengadaan fasilitas belajar yang lebih baik, fleksibilitas sistem perkuliahan, serta program beasiswa dan bantuan sosial. Kampus yang memahami kebutuhan mahasiswa akan mampu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk belajar dan berkembang.

Sebagai institusi yang mencetak generasi penerus bangsa, kampus memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kesejahteraan mahasiswa. Kebijakan yang dibuat harus lebih berpihak pada mahasiswa, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, akademik, dan psikologis mereka. Dengan demikian, kampus tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang yang mendukung kesejahteraan mahasiswa secara menyeluruh.

Universitas Peradaban Bumiayu telah menerapkan beberapa kebijakan terbaru yang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan mahasiswanya. Berikut adalah analisis dari kebijakan-kebijakan tersebut:

-Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Universitas Peradaban telah mengadopsi kebijakan MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi atau bahkan di luar kampus, seperti magang, proyek desa, atau pertukaran pelajar.

-Dampak terhadap kesejahteraan mahasiswa:

Positif: Mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang relevan dengan dunia kerja, meningkatkan keterampilan, dan memperluas jaringan profesional.

Negatif: Tanpa panduan yang memadai, mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau mengalami beban kerja yang berlebihan.

-Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Potensi Lokal

Universitas Peradaban telah melaksanakan pembekalan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program KKN tahun 2025 di Kabupaten Cilacap. Tema yang diangkat adalah “Penguatan Indeks Pembangunan Masyarakat Berbasis Aset dan Pengembangan Potensi Desa”. Tujuannya adalah mempersiapkan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan desa dengan memanfaatkan aset lokal dan mengembangkan potensi yang ada.

-Dampak terhadap kesejahteraan mahasiswa:

Positif: Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dalam kehidupan nyata, meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial, serta memperoleh pengalaman berharga dalam pemberdayaan masyarakat.

Negatif: Jika tidak didukung dengan fasilitas dan keamanan yang memadai, mahasiswa mungkin menghadapi tantangan seperti kondisi lapangan yang sulit atau risiko kesehatan.

-Peningkatan Kualitas Akademik melalui Kuliah Umum

Universitas Peradaban secara rutin mengadakan kuliah umum dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional. Misalnya, anggota DPR RI Aqib Ardiyansyah mengisi kuliah umum yang mengajak mahasiswa untuk meningkatkan kualitas berpikir.

-Dampak terhadap kesejahteraan mahasiswa:

Positif: Mahasiswa mendapatkan wawasan baru, termotivasi untuk berpikir kritis, dan terinspirasi oleh pengalaman para tokoh yang dihadirkan.

Negatif: Jika frekuensi kegiatan tambahan ini terlalu padat, mahasiswa mungkin merasa terbebani dan mengalami kelelahan.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita