SETIAP pendidikan yang dilakukan di lembaga pendidikan membutuhkan kurikulum, ketika terjadi pergantian kurikulum atau…" /> SETIAP pendidikan yang dilakukan di lembaga pendidikan membutuhkan kurikulum, ketika terjadi pergantian kurikulum atau…" />
Rabu, 13/11/2024, 10:54:36
Dampak Kurikulum Merdeka Terhadap Kualitas Pembelajaran Di Sekolah Dasar
OLEH: RESA NURUL NADIFFAH
.

SETIAP pendidikan yang dilakukan di lembaga pendidikan membutuhkan kurikulum, ketika terjadi pergantian kurikulum atau pembaruan kurikulum dibutuhkan proses yang melibatkan seluruh stakeholder.

Setiap pendidikan tidak terlepas dari yang namanya kurikulum. Kurikulum merupakan sekumpulan rencana, tujuan dan materi pembelajaran. Sudah termasuk bagaimana cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar atau guru untuk bisa mencapai target yang ditentukan dan tujuan pembelajaran dengan baik.

Adapun rencana yang disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga pendidikan dan para pengajar. Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai pedoman bagi para pengajar atau guru.

Kurikulum Merdeka yang dikenalkan di Indonesia mempunyai tujuan untuk memberikan keleluasaan terhadap kepala sekolah dan guru dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dampak utama atau dampak positif dari kurikulum merdeka adalah peningkatan fleksibilitas dan penyesuaian materi pembelajaran yang lebih relevan dengan karakter dan minat bakat siswa itu sendiri.

Siswa dapat mengembangkan diri mereka secara optimal dan lebih termotivasi untuk belajar. Namun ada beberapa perubahan besar lainnya, implementasi kurikulum merdeka juga membawa dampak yang beragam terhadap kualitas pembelajaran.

Keberhasilan implementasi kurikulum merdeka sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesiapan dari guru adalah yang paling utama, dukungan sekolah, dan ketersediaan sumber daya.

Untuk menghasilkan kurikulum merdeka yang berjalan dengan efektif, perlu meningkatkan kapasitas guru, penyediaan sumber daya yang memadai, pengembangan kurikulum yang lebih kontekstual, penguatan peran orang tua, pemantauan dan evaluasi, kolaborasi antar stakeholder.

(Daftar Pustaka: https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sn-pgsd/article/view/15173)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita