Selasa, 12/11/2024, 20:47:08
Forum Sastra Gelar Dialog dan Pembacaan Cerpen Karya S.N Ratmana
Seniman
LAPORAN JOHARI

Dialog para seniman

PanturaNews (Tegal) - Kampung Seni Tegal bersama Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menggelar Forum Sastra dalam tajuk Membaca S.N Ratmana di Ruang Pertunjukan Kampung Seni Tegal, Senin 11 November 2024 malam.

S.N Ratmana yang memiliki nama Asli Ratmana Soetjiningrat ini merupakan salah satu sastrawan Indonesia Angkatan 66. 

Beberapa antologi cerpennya diantaranya Sungai, Suara, Luka (Sinar Harapan, 1981), Asap Itu Masih Mengepul (Balai Pustaka, 1977), Dua Wajah dan Sebuah Sisipan (Kepelpress, 2001). 

Karyanya dimuat dalam antologi cerpen pemenang Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep, Dan Jodoh Sampai Supiyah (1975), Angktan 66 (1968), Jakarta 30 Cerpen Indonesia (Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia) dan Dari Fansuri ke Handayani (Horison, 2001),

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Subbagian Umum Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Andi Rahmadi Santoso mengutarakan bahwa Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melalui program Forum Sastra mencoba menghadirkan kegiatan sebagai ruang apresiasi.

"Kegiatan Forum Sastra ini merupakan bentuk memfasilitasi sastrawan, penggiat sastra, penulis, kemunitas sastra untuk memberi ruang apresiasi," ujar Andi Rahmadi Santoso.

Andi Rahmadi juga mengapresiasinya terhadap tokoh sastawan asal Tegal yakni S.N Ratmana yang banyak menciptakan karya dalam bentuk cerpen, novel, naskah lakon dan puisi.

Sementara itu, Ketua Kampung Seni Tegal, Seful Mu'min dalam sambutannya menyampaikan bahwa Membaca S.N Ratmana merupakan bentuk apresiasi karya S.N Ratmana dan sekaligus mengenalkan tokoh sastrawan angkatan 66 yang saat ini banyak generasi muda belum mengetahui kiprah serta karyanya.

"Karya S.N Ratmana dikalangan anak muda mungkin belum banyak yang mengetahui, tapi dengan adanya forum sastra ini karya S.N Ratmana mampu dikenal anak muda. Selain itu juga setidaknya membuka ingatan bagi mereka yang pernah mengenal S.N Ratmana," ujar Seful.

Wijanarto, selaku narasumber mengutarakan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah melalui program forum sastra tersebut dapat menjadikan semua publik tahu tentang dinamika perkembangan sastra khususnya di Tegal baik secara ketokohan maupun karya karya mereka.

"Salah satunnya S.N Ratmana, ia merupakan sastrawan yang banyak menghasilkan kurang lebih sekitar 83 cerpen dan beberapa puluhan novel dan juga naskah drama serta kumpulan antologi puisi. Ini membuktikan bahwa balai bahasa memberikan kontirbusi yang nyata," ujar Wijanarto.

Wijanarto juga berharap program forum sastra yang digagas Balai Bahasa Provinsi Jawa Tenga akan berlanjut.

"Karena secara keluruhan semua orang memahami tentang bagaimana sastra itu memegang penting dari kehidupan sosial masyarakat dan sebagai bagian dari peningkatan kapasitas literasi terutama bagi anak muda. Kita mengetahui bahwa minimnya literasi di kalangan generasi muda yang sudah tergantikan dengan budaya paperless" tambah Wijanarto.

Menurut Wijanarto, S.N Ratmana membuktikan bahwa karya-karyanya abadi karena di tulis sejak tahun 1951 dan hingga sekarang ini setelah beliau meninggal karya-karya itu tetap dipublikasikan dan terbaca. 

"Kedepan diharapkan Balai Bahasa bisa membuat satu program, saya kira ini sangat penting berkaitan dengan perkembangan sastra di pesisir, tidak hanya di Tegal tapi di Brebes dan kemudian di Pemalang. Kita berharap bahwa ini menjadi dari bagian program secara kontinu akan di dukung Balai Bahasa. Tidak hanya tentang diskusi sastra, tetapi publikasi yang lainnya terutama bagaimana misalkan ada lomba penulisan resinsi karya sastra yang ditulis oleh orang-orang pesisir atau yang kedua berkaitan dengan beberapa kajian secara analisis teks dan sebagaimanya," tambah Wijanarto.

Apresiasi juga diberikan kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah atas kerja sama dengan Kampung Seni Tegal.

"Salut untuk Balai Bahasa yang telah bekerjasama dengan Kampung Seni Tegal, ini menjadi cerminan nyata bagaimana komunitas sastra di Tegal bergerak dan kantong sastra tidak stagnan, tetapi sangat dinamis terutama digerakan oleh kaum muda," pungkas Wijanarto.

Dalam forum sastra tersebut juga dibacakan cerpen karya S.N Ratmana yang dibacakan oleh Zachira Indah dsngan judul Sssttt dan Pipit Kartika Sari dengan judul Tojo dengan panduan moderator Bontot Sukandar. 

Forum sastra tersebut dihadiri oleh seniman, budayawan, penggiat sastra, kelompok teater, mahasiswa dan pelajar di wilayah Tegal, Brebes dan Pemalang.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita