PanturaNews (Brebes) - Kabupaten Brebes menjadi salah satu dari tiga daerah di Jawa Tengah yang ditunjuk oleh pemerintah provinsi untuk melaksanakan uji coba Program Makan Bergizi Gratis.
Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak di wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Sedikitnya 1.932 siswa dari 12 sekolah dasar (SD) di Brebes akan menerima makanan bergizi selama 25 hari mulai Sabtu, 9 November 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri S, menjelaskan bahwa program ini didanai oleh Pemprov Jawa Tengah dengan anggaran sebesar Rp 750 juta.
"Brebes dipilih karena tingkat kemiskinannya yang tinggi. Anggaran dari provinsi untuk program ini mencapai Rp 750 juta," ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa 5 November 2024.
Pelaksanaan program ini mencakup 1.932 siswa dari 12 SD negeri, yang tersebar di wilayah Puskesmas Kalimati dan Puskesmas Brebes. Sekolah yang terlibat meliputi SDN 01, 03, 04, dan 05 Banjaranyar, SDN 02 Kalimati, SDN 01, 02, dan 03 Krasak, SDN 01, 02, dan 03 Lembarawa, serta SDLB Brebes.
Selama 25 hari, siswa-siswi akan mendapatkan makanan bergizi dengan menu yang telah ditentukan oleh ahli gizi yang bekerja sama dengan Pemprov Jawa Tengah. Menunya terdiri dari 10 variasi makanan yang kaya akan karbohidrat, protein hewani, sayuran, dan buah.
Penyediaan makanan akan dilakukan oleh katering yang telah diseleksi oleh bagian pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Kateringnya dipilih dengan ketat untuk memastikan kualitas makanan sesuai standar yang diharapkan," tambah Ineke. Dinas Kesehatan Brebes juga membentuk tim kontrol kualitas makanan di setiap sekolah untuk memantau distribusi makanan hingga sampai ke tangan siswa.
Ineke menjelaskan, setelah program selesai, siswa akan diperiksa untuk mengetahui perkembangan status gizinya.
"Kami akan mengukur perkembangan indeks massa tubuh siswa setelah program selesai, sebagai indikator peningkatan status gizi anak-anak," ungkapnya.
Selain Brebes, daerah yang ikut melaksanakan program ini adalah Kebumen dan Wonosobo, yang juga memiliki tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Program ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jawa Tengah dalam menangani kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting, di mana prevalensi stunting di Brebes tercatat 21,6 persen, di Wonosobo 29,2 persen, dan di Kebumen2 1,9 persen.