Selasa, 29/10/2024, 15:08:45
Worshop: Ratusan Santri dan Siswa SMP-SMA di Ponpes Modern ZIIS Cilongok Tandatangani Deklarasi Anti Bullying
OLEH: TIM MAHASISWA PPL UNIVERSITAS PERADABAN
.

“Bangunlah Jiwa dan Raga: Aku Generasi Islami, Menjunjug Tinggi Toleransi, Menjadi Santri Teladan Anti Bully”

KENAKALAN remaja pada masa kini semakin mencuat. Kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang yang umumnya terjadi pada masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada usia ini, remaja sering kali mencari identitas dan mencoba berbagai pengalaman baru, yang kadang berujung pada tindakan negatif.

Untuk mencegah dari perbuatan perundungan atau bullying, Pondok Pesantren (Ponpes) Modern ZIIS Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, mengadakan workshop guna mencegah perundungan atau bullying dalam lingkungan sekolah.

Tindakan bully atau perundungan pada masa kini telah menjadi masalah yang terus berkembang. Bullying atau perundungan merupakan masalah serius yang dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik individu, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Menurut Sullivan (2011), bullying adalah tindakan agresi atau manipulasi atau pengucilan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan berulang- ulang, oleh individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain.

Di era modern ini, keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental semakin penting. Oleh karena itu, Ponpes Modern ZIIS mengadakan workshop dengan mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raga: Aku Generasi Islami, Menjunjug Tinggi Toleransi, Menjadi Santri Teladan Anti Bully” hadir sebagai wadah untuk memperkuat keduanya.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pengetahuan, dan mendorong tindakan nyata dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan. Selain itu, dengan adanya workshop ini, menjadi langkah pertama untuk mencegah terjadinya perundungan atau pembullyan.

Follow-up dari kegiatan ini adalah sebuah kegiatan simbolis “Deklarasi Anti Bullying” menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman. Kegiatan simbolis tersebut berupa cap telapak tangan kiri seluruh santri kelas X dan kelas VII Ponpes Modern ZIIS.

Dengan mengikuti workshop "Bangunlah Jiwa dan Raga", para santri dan siswa SMP-SMA diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka dan bagaimana menjaga keseimbangan antara jiwa dan raga.

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik, dalam mencegah terjadinya perundungan atau pembullyan di lingkunganya.

Tim Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Matematika Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, di SMA ZIIS Cilongok:

Devy Fitriani, Faikohtul Zakiyah, Queen Tanaya Aurora Zenarayu, Nida Hanifah, Indra Prayoga.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita