Kamis, 24/10/2024, 09:24:04
Jalan Keluar: Sebuah Film Edukasi Kesehatan Mental Yang Lahir Dari Kolaborasi Inspiratif Siswa Dan Mahasiswa
OLEH: NISATU KHOERU NADIA
.

SMA Negeri 1 Bumiayu, Kabupaten Brebes, dalam sebuah kolaborasi inspiratif antara siswa OSIS dan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, telah melahirkan film edukasi kesehatan mental berjudul “Jalan Keluar”.

Film ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap isu bullying dan kesehatan mental yang kian marak di kalangan remaja, khususnya di lingkungan sekolah.

Ide pembuatan film ini bermula dari mahasiswa PPL Universitas Peradaban yang melakukan wawancara dengan guru BK di SMAN 1 Bumiayu, mengenai pentingnya edukasi kesehatan mental di lingkungan sekolah. Mereka menyadari bahwa film dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan penting tentang bullying dan dampaknya terhadap kesehatan mental remaja.

“Tujuan pembuatan film ini yaitu sebagai edukasi serta dapat menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental di sekolah,” ujar Amanda Nurul Istiqomah, salah satu mahasiswa PPL yang terlibat dalam proyek ini.

“Kami berharap film ini dapat membuka mata siswa tentang bahaya bullying khususnya remaja mengenai pentingnya kesehatan mental,” lanjutnya.

Ide tersebut langsung disambut antusias oleh siswa SMA Negeri 1 Bumiayu. Mereka bersemangat untuk terlibat dalam proyek ini dan berperan aktif dalam proses produksi.  Para siswa perwakilan kelas dan anggota OSIS tidak hanya menjadi aktor dalam film, tetapi juga ikut serta pengambilan gambar, dan editing.

“Kami ingin menunjukkan bahwa siswa OSIS tidak hanya aktif dalam kegiatan organisasi, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial seperti bullying dan kesehatan mental,” ujar Syirin Noura Syafik, Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Bumiayu.

“Melalui pembuatan film ini, kami ingin mengajak teman-teman untuk lebih peka terhadap orang-orang  di lingkungan sekitar dan berani untuk melawan bullying,” tegasnya.

“Jalan Keluar”, sebuah film edukasi kesehatan mental yang lahir dari kolaborasi inspiratif antara perwakilan siswa perkelas, anggota OSIS dan mahasiswa PPL dari Universitas Peradaban di SMA Negeri 1 Bumiayu, menyajikan sebuah cerminan nyata dari permasalahan yang kerap dihadapi remaja di masa kini. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendalam, menyentuh hati, dan sarat dengan pesan moral yang penting untuk dipahami.

“Jalan Keluar” bercerita tentang siswa bernama Ferdi Atmajaya yang merupakan tokoh utama dalam film ini, Ferdi seorang remaja SMA yang terjebak dalam lingkaran permasalahan yang rumit.

Ia terbiasa bermain peran sebagai korban “playing victim”dan bersikap egois kepada teman-temanya, memicu konflik yang berkepanjangan dan menghambat dirinya dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Perilakunya yang cenderung menyalahkan orang lain atas kesulitan yang dialaminya, tanpa mau introspeksi diri, membuat dirinya terisolasi dan tertekan.

Film ini dengan cerdas mengangkat tema bullying dan dampaknya terhadap kesehatan mental, tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi pelaku bullying dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. “Jalan Keluar” menyoroti bagaimana bullying dapat menciptakan suasana yang tidak kondusif, merusak hubungan antar teman, dan menghambat proses belajar mengajar.

Namun, film ini bukan hanya tentang permasalahan, tetapi juga tentang solusi. “Jalan Keluar” menekankan pentingnya peran aktif dari teman sebaya dalam mencegah dan mengatasi bullying. Film ini menunjukkan bagaimana teman-teman dapat memberikan dukungan, membangun komunikasi yang positif, dan membantu teman yang sedang mengalami kesulitan.  Film ini juga ingin menunjukkan bahwa ada “jalan keluar” dari situasi bullying, baik bagi korban maupun pelaku bullying.

Proses pembuatan film “Jalan Keluar” tidak hanya menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas, tetapi juga menjadi sarana belajar yang berharga bagi para siswa dan mahasiswa. Mereka belajar tentang proses pembuatan film, mulai dari penulisan skenario, pengambilan gambar, hingga editing. 

Mereka juga belajar untuk bekerja sama dalam tim, menghargai perbedaan pendapat, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.  Yang terpenting, mereka belajar untuk memahami isu kesehatan mental, mengenali tanda-tanda bullying, dan bagaimana cara untuk mencegah dan mengatasi bullying.

“Kami ingin film ini dapat menjadikan perubahan. Kami ingin film ini dapat membuka mata siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, dan bagaimana mereka dapat membantu diri sendiri dan teman-teman mereka untuk menemukan ‘jalan keluar’ dari situasi sulit,” ujar Nisatu Khoeru Nadia, salah satu mahasiswa PPL yang terlibat dalam proyek ini.

“Jalan Keluar" adalah sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Film ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan, dan bahwa bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, inklusif, dan peduli terhadap kesehatan mental.

Film “Jalan Keluar” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental siswa. Film ini juga diharapkan dapat menjadi alat edukasi yang efektif untuk mencegah bullying dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan remaja.

Film “Jalan Keluar”, sebuah proyek edukasi kesehatan mental yang lahir dari kolaborasi inspiratif antara perwakilan siswa setiap kelas, anggota OSIS dan mahasiswa PPL dari Universitas Peradaban di SMA Negeri 1 Bumiayu, telah menorehkan jejak positif dan menginspirasi banyak pihak. Film ini telah mendapat sambutan hangat dan apresiasi dari berbagai kalangan, mulai dari para guru, siswa, hingga pihak sekolah.

“Jalan Keluar” telah berhasil menyentuh hati dan membuka pikiran banyak orang. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendalam, menyajikan sebuah cerminan nyata dari permasalahan yang kerap dihadapi remaja di masa kini. Pesan moral yang kuat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, memahami dampak bullying, dan membangun lingkungan sekolah yang lebih inklusif, telah berhasil tersampaikan dengan baik.

Sebagai bentuk apresiasi dan penyebaran pesan yang lebih luas, film “Jalan Keluar” telah ditayangkan dalam sebuah acara seminar projek kemanusiaan yang diselenggarakan oleh mahasiswa PPL di aula R.A Kartini SMA Negeri 1 Bumiayu pada hari selasa 15 Oktober lalu .

Acara seminar ini menjadi wadah bagi para siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang bullying dan kesehatan mental.  Film ini menjadi pemantik diskusi yang hangat dan penuh makna, membuka ruang bagi para siswa untuk saling berbagi cerita dan mencari solusi bersama.

Tidak hanya ditayangkan dalam seminar, film “Jalan Keluar” juga telah diunggah di YouTube dengan nama akun @ppl_smansabum2024. Langkah ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang dan menjadi inspirasi bagi lingkungan sekolah untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental siswa.

Film “Jalan Keluar” telah membuktikan bahwa kolaborasi antara siswa dan mahasiswa dapat menghasilkan karya yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. Film ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu kesehatan mental dan siap untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih positif dan suportif bagi semua orang.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita