Jumat, 18/10/2024, 20:01:36
KPU Gelar Sosialisasi Pilkada Kepada Generasi Z. Gunakan Hak Pilih Dengan Bijak
Gen Z
LAPORAN JOHARI

Kepala Badang Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Tegal, Budi Saptaji, ajak Gen Z gunakan hak pilih

PanturaNews (Tegal) - Guna mensukseskan Pemilihan Gubernur dan Wali Kota Tegal. KPU Kota Tegal mengajak generasi Z (Gen Z) untuk menggunakan hak pilihnya secara bijak dalam Pilkada serentak 2024, di Hotel Riez Palace, Kamis 17 Oktober 2024. Dihadiri ratusan pelajar SLTA.

Komisioner KPU Kota Tegal Devisi Perencanaan, Data dan Informasi, Imam Gojali dalam sambutannya mengatakan bahwa pendidikan politik adalah sumber pembelajaran tentang hak dan kewajiban setiap warga negara untuk memilih.

Diharapkan yang sudah berusia 17 tahun, untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah tanggal 27 Novemver 2024 nanti.

"Kami berharap yang sudah berusia 17 tahun untuk menggunakan suaranya dan bisa membantu mensosialisasikan pilkada di medsos," pinta Imam Gojali.

Kepala Badang Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Tegal, Budi Saptaji, mengajak generasi Z (Gen Z) di Kota Tegal untuk menggunakan hak pilih secara bijak dalam Pilkada serentak 2024.

Menurutnya, pendidikan politik adalah sumber pembelajaran tentang hak dan kewajiban setiap warga negara untuk memilih. Gen Z merupakan pemilih pemula yang populasinya semakin besar. Suara dan preferensi mereka dapat menentukan hasil Pilkada.

“Partisipasi pemilih muda pada Pilkada 2024 merupakan perjuangan hak politik serta menentukan nasib keberlanjutan suatu daerah. Untuk itu, kami mengajak seluruh Gen Z di Kota Tegal untuk bijak menggunakan hak pilih di 27 November 2024 nanti,” katanya.

Dijelaskan Budi, menggunakan hak pilih secara bijak dapat dilakukan dengan empat metode. Pertama, mempelajari calon baik visi maupun misinya. Kedua, memperhatikan rekam jejak dengan memeriksa rekam jejak calon, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan tugas politik.

Serta tidak terpengaruh isu negatif dengan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang negatif yang tidak berdasar. Memilih bedasarkan hati nurani yang dianggap mampu membawa perubahan positif.

“Kita diwajibkan untuk memilih dengan hak pilih kita. Dengan begitu, kita menjalankan kedaulatan sistem demokrasi. Karena dalam sistem demokrasi kedaulatan murni berada di tangan rakyat,” tegasnya.

Dengan memilih, Budi menyebut bahwa dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara, termasuk meminimalisir potensi kecurangan dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Selain itu, menggunakan hak pilih juga menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara yang baik.

“Pemimpin yang terpilih melalui proses pemilu yang demokratis akan memiliki legitimasi yang kuat untuk menjalankan pemerintahan,” jelasnya.

Terkait partisipasi politik dalam Pemilu dan Pilkada di Kota Tegal, mencatatkan tren positif sejak 2013 hingga 2024. Di mana partisipasi Pilwalkot Tegal tahun 2013 mencapai 60,31 persen, tahun 2018 mencapai 70,97 persen.

Sedangkan KPU melaporkan bahwa pemilih pada Pemilu 2024 didominasi Gen Z dan milenial dengan proporsi 55 persen dari total pemilih, dengan rincian 33,60 persen untuk generasi milenial dan 22,85 persen untuk generasi Z. Sebagai perbandingan, pemilih generasi muda di Pemilu 2014 hanya mencakup 30 persen dari total pemilih.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita