Rabu, 19/06/2024, 14:03:10
TOWS Matrix Jadi Kunci Sukses Keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Oleh: Tim Mahasiswa IPB University
.

Ilustrasi UMKM (Foto: Dok/Istimewa)

PEREKONOMIAN Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian. UMKM mampu memberikan kontribusi dengan menciptakan lapangan kerja yang menghasilkan pendapatan domestik bruto sebesar 61,07% dan menyerap 97% tenaga kerja.

Selain itu, juga berperan dalam meningkatkan daya saing dan diversifikasi ekonomi. Dalam prosesnya, UMKM banyak menggunakan sumber daya dan bahan baku lokal sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi usaha lain di sekitarnya.

UMKM tentu memiliki tantangan-tantangan yang harus dilalui dalam mencapai keberhasilan. Tantangan awal yang dapat terjadi adalah terbatasnya akses permodalan karena persyaratan yang rumit dan lagi harus bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki modal, teknologi, dan sumber daya yang lebih kuat. Regulasi dan proses perizinan yang rumit dan panjang juga menjadi salah satu tantangan karena akan menghambat UMKM dalam menjalankan bisnis mereka.

TOWS matrix adalah alat yang digunakan dalam perencanaan strategis untuk memahami lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dengan menerapkan TOWS matrix, UMKM dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif. UMKM dapat menggunakan TOWS Matrix sebagai alat strategis yang sangat berguna untuk membangun strategi bisnis yang efektif.

Dengan menggabungkan analisis internal dan eksternal, TOWS Matrix dapat membantu UMKM untuk menemukan peluang dan ancaman di pasar, serta kekuatan dan kelemahan internal UMKM tersebut. Dalam menerapkan manfaat TOWS matrix bagi UMKM dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:

-1. Mengidentifikasi faktor internal seperti:

-Kekuatan (Strengths): mengidentifikasi aspek - aspek positif pada bisnis, -Kelemahan (Weakness): melakukan penilaian terhadap aspek yang perlu ditingkatkan lagi.

-2. Mengidentifikasi faktor eksternal seperti:

-Peluang (Opportunities): mengidentifikasi tren pasar yang menguntungkan, -Ancaman (Threats) : Mengevaluasi faktor eksternal yang menghambat pertumbuhan UMKM.

Dengan menggunakan TOWS matrix, UMKM dapat melakukan analisis situasi bisnis secara menyeluruh yaitu:

-Menghubungkan kekuatan dengan peluang (Strategi SO), -Menghubungkan kelemahan dengan peluang (Strategi WO), -Menghubungkan kekuatan dengan ancaman (Strategi ST), Menghubungkan kelemahan dengan ancaman (Strategi WT).

Setelah melakukan analisis bisnis, UMKM dapat merumuskan strategi yang paling sesuai dengan kondisi mereka.

Sebagai contoh, kita ambil kasus UMKM “BKC”, sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner yang berada di Tasikmalaya yang memproduksi berbagai macam produk makanan dan minuman, seperti olahan ayam, bebek, jus, kopi, dan lainnya.

Dalam upaya mengembangkan usahanya, BKC melakukan analisis TOWS Matrix. Berikut adalah hasil analisisnya:

-Kekuatan (Strengths)

Memiliki beragam varian menu. Tempat yang luas, estetik, dan nyaman. Lokasi strategis dan banyak dilalui masyarakat dari berbagai daerah. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Memiliki cita rasa yang khas.

-Kelemahan (Weaknesses)

Keterbatasan dalam mengatur manajemen keuangan, termasuk biaya operasional yang tinggi. Pembagian tugas kerja yang kurang efektif, khususnya ketika dalam situasi yang ramai. Kurangnya kemampuan karyawan dalam menggunakan teknologi untuk melakukan promosi di media sosial. Kurangnya inovasi pada menu yang mengikuti perubahan preferensi konsumen saat ini.

-Peluang (Opportunities)

Pasar Hotel, Restoran, Kafe (Horeka) yang tumbuh pesat di Tasikmalaya. Berkembangnya teknologi self order dalam bisnis Horeka. Tersedianya jaringan distribusi yang luas dari mitra usaha. Peningkatan tingkat kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Melakukan kolaborasi dengan mitra usaha.

-Ancaman (Threats)

Adanya persaingan pasar di sekitar cafe beroperasi karena terdapat banyak usaha yang serupa.

Keterbatasan bahan baku yang terjadi karena faktor iklim, perubahan musim, serta masalah logistik yang dapat mengganggu operasi dan meningkatkan biaya.

Fluktuasi harga bahan baku yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.

Terjadinya perubahan dalam peraturan kesehatan makanan, pajak, atau regulasi lainnya yang dapat mempengaruhi operasi bisnis dan biaya produksi.

Terjadinya kejadian yang berkaitan dengan kesehatan makanan yang dapat merusak reputasi dan mengurangi kepercayaan konsumen.

Berdasarkan analisis TOWS Matrix, BGHKC dapat merumuskan strategi-strategi berikut:

-1. Strategi S-O (Strengths-Opportunities):

Memanfaatkan lokasi strategis dan cita rasa khas untuk memperluas pasar di sektor Horeka yang tumbuh pesat.

Memanfaatkan tempat luas dan estetik untuk menawarkan pengalaman berkualitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 

Melakukan kolaborasi dengan mitra usaha untuk memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan penjualan.

-2. Strategi W-O (Weaknesses-Opportunities):

Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menggunakan teknologi self-order untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menarik konsumen baru.

Bekerja sama dengan mitra usaha untuk mengembangkan inovasi menu yang mengikuti perubahan preferensi konsumen.

Meningkatkan manajemen keuangan dan efisiensi biaya operasional dengan memanfaatkan teknologi baru.

Mengoptimalkan pembagian tugas kerja untuk meningkatkan efisiensi layanan, terutama saat ramai.

-3. Strategi S-T (Strengths-Threats):

Memanfaatkan beragam varian menu, cita rasa khas, dan harga terjangkau untuk menciptakan diferensiasi dan mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah persaingan pasar.

Memanfaatkan lokasi strategis dan tempat nyaman untuk menarik konsumen dan menghadapi persaingan pasar di sekitar.

Mempertahankan kualitas dan keamanan produk untuk menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap perubahan regulasi kesehatan makanan.

-4. Strategi W-T (Weaknesses-Threats):

Meningkatkan kemampuan manajemen keuangan untuk mengantisipasi fluktuasi harga bahan baku dan biaya operasional.

Meningkatkan efisiensi operasional dan pembagian tugas kerja untuk menghadapi keterbatasan bahan baku dan meningkatkan produktivitas.

Meningkatkan kemampuan promosi di media sosial dan mengikuti tren preferensi konsumen untuk menghadapi persaingan pasar dan perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi operasi.

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, BKC akan dapat mengembangkan usahanya. Omset penjualan meningkat, produksi menjadi lebih efisien, dan pangsa pasar pun meluas.

Meskipun telah berhasil menerapkan strategi dari TOWS Matrix, UMKM perlu terus melakukan analisis ini secara berkala. Kondisi bisnis dan lingkungan eksternal selalu berubah, sehingga UMKM harus dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan tersebut. Penerapan TOWS Matrix secara berkelanjutan akan membantu UMKM tetap kompetitif dan mampu bertahan di tengah persaingan yang ketat.

Di sisi lain, dalam menggunakan TOWS Matrix, UMKM disarankan untuk melibatkan seluruh anggota tim dan stakeholder terkait. Masukan dari berbagai pihak akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bisnis.

UMKM juga harus jujur dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman agar strategi yang dihasilkan benar-benar tepat sasaran. Selain itu, UMKM perlu memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.

Dengan menerapkan TOWS Matrix secara tepat dan konsisten, UMKM akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam menjalankan usahanya.

Jadi, tunggu apa lagi? Buat kalian yang punya UMKM, buruan bikin TOWS Matrixnya ya!

DAFTAR PUSTAKA: (https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46286/t/Aria%20Bima%20Dorong%20Pemerintah%20Berikan%20Kemudahan%20UMKM%20untuk%20Ekspor. https://jureka.fekonubt.net/index.php/jureka/article/view/21. http://www.jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/jeba/article/view/1567. https://www.kompasiana.com/mohammad49724/653e5bd7110fce49310aa302/tantangan-umkm-di-era-digital)

(Agung Nugraha, Widya Setia A, Seftianti Rajuwi, Yuswikha Asthafirdha F, Aditya Harvy Maulana adalah Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Jawa Barat. Dosen Pengampu: Lindawati Kartika, S.E., M.Si)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita