PETERNAKAN ayam petelur adalah peternakan ayam betina yang dipelihara dan diproduksi utamanya untuk menghasilkan telur. Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha yang sangat menjanjikan.
Usaha ini memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan, karena di Indonesia sendiri permintaan daging dan telur sangat tinggi.
Dibalik itu semua, ternyata usaha peternakan ayam petelur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi masyarakat. Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam petelur tersebut karena kurangnya penanganan limbah.
Limbah merupakan bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak diolah dengan baik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisakan sebagai sisa atau buangan dari usaha dan atau kegiatan manusia.
Dampak yang diakibatkan dari limbah peternakan ayam petelur karena pendirian kandang yang berada dipemukiman masyarakat, akan menjadi masalah serius jika tidak diolah dengan baik.
Limbah peternakan ayam apabila dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah akan mengkontaminasi udara, air dan tanah. Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam petelur sendiri berupa kotoran ayam, sisa pakan, sisa air minum dan air buangan serta bau tidak sedap.
Selain itu, bau busuk dari kotoran ayam juga mengundang banyak lalat berdatangan dan berkeliaran dikandang dan lingkungan sekitar yang sangat berpengaruh pada kesehatan pekerja dan masyarakat, serta ketakutan masyarakat akan virus Avian Influenza atau Flu Burung (H5N1).
Bau busuk yang ditimbulkan dari limbah peternakan sangat menggangu masyarakat disekitar peternakan terlebih pada musim penghujan. Bau yang muncul jelas sangat menggangu aktivitas masyarakat setempat.
Bau tersebut berasal dari kandungan gas amoniak (yang tinggi dan gas hidrogen sulfide), dimetil sulfida, karbon disulfida dan merkaptan. Senyawa-senyawa yang menimbulkan bau ini sangat mudah terbentuk.
Sebagai upaya mengatasi dampak dari usaha peternakan tersebut, dapat dilakukan dengan pemberian zeolit dan penggunaan mikroba probiotik starbio pada pakan. Dengan harapan dapat mengurangi bau tidak sedap. Selain itu, pemberian kapur pada kotoran ayam juga dianjurkan.
Membersihkan kandang menjadi point utama. hal tersebut dapat mengurangi keberadaan lalat. Kita juga bisa mencegah flu burung dengan tidak berinteraksi dengan unggas yang terkena virus, selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai sarung tangan, memakai masker dan pakaian pelindung.
Dari penjelasan uraian opini di atas, karna dilingkungan tempat tinggal saya para peternak ayam petelur masih banyak yang mengabaikan aspek-aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau yang biasa kita kenal dengan AMDAL, sehingga menimbulkan dampak pencemaran lingkungan hidup yang akan berkelanjutan jika tidak dibenahi.
Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya dan himbauan untuk mengatasi dampak pencemaran lingkungan akibat peternakan ayam petelur, sehingga keberadaannya tidak mengganggu masyarakat dan lingkungan.