BUDIDAYA merupakan kegiatan perawatan dan pengembangan hewan atau tumbuhan dengan tujuan untuk memperoleh hasil panen yang optimal. Budidaya dapat dilakukan pada berbagai jenis hewan atau tumbuhan. (Sunjian) berpendapat bahwa budidaya adalah pengembangan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat agar bisa mendapatkan hasil yang mampu memenuhi keperluan pokok manusia.
Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang tergolong dalam kelas vetebrata dan menghuni berbagai habitat di air tawar maupun air laut. Ikan dapat ditemukan di hampir semua habitat air di seluruh dunia, dari air tawar hingga air laut. Beberapa ikan yang hidup di air tawar, seperti ikan lele, ikan nila, dan ikan gurame. Sementara yang hidup di air laut, seperti ikan pari, ikan hiu, ikan tuna, dan ikan lumba-lumba.
Nelson (1984) berpendapat bahwa Ikan adalah kelompok vertebrata yang paling besar jumlahnya. Ikan mendominasi kehidupan perairan diseluruh permukaan bumi. Jumlah spesies ikan yang telah berhasil dicatat adalah sekitar 21000 spesies dan diperkirakan berkembang mencapai 28000 spesies.
Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya 2017 Menyatakan bahwa ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari Afrika yaitu lele dumbo (Clarias gariepinus) dan lele lokal (Clarias batrachus) dan sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah, 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah serta 5) waktu usaha yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
Seiring dengan semakin tingginya permintaan ikan lele, membuat peluang bisnis budidayanya semakin terbuka.
Ahlimedia Press 2021 menyatakan bahwa ikan lele merupakan jenis ikan karnivora (pemakan daging), binatang yang menjadi mangsanya antara lain cacing tanah dan cacing sutera, anak katak, larva serangga air, ikan-ikan kecil, anak-anak keong (siput), udang renik, moluska, plankton dan lain sebagainya.
Selain itu, ikan lele memakan bangkai hewan dan limbah peternakan. Ikan lele juga dapat bersifat kanibal, yaitu dapat saling memangsa sesama ikan lele atau memangsa telurnya sendiri. Kegiatan yang dilakukan dalam budidaya ikan lele, antara lain meliputi kegiatan pembenihan, pendederan, dan pembesaran.
Kegiatan budidaya lele bersifat saling berkesinambungan oleh karena itu, jika terdapat masalah pada salah satu kegiatan tersebut maka akan berpengaruh besar pada kegiatan selanjutnya.
Selain hal-hal yang disampaikan oleh dua pendapat tersebut yang juga harus menjadi perhatian bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dan penuh akan keanekaragaman hayati dan hewani. Salah satunya ikan lele. Ikan lele merupakan ikan jenis air tawar yang sudah banyak dibudidayakan diindonesia.
Ikan lele ini juga merupakan jenis ikan karnivora yang bisa memakan mangsanya seperti cacing, ikan-ikan kecil, larva serangga air, anak katak dan bahkan bisa memakan sesama ikan lele (kanibalisme).
Perlu diperhatikan dan dipahami juga tentang kandungan gizi yang ada dalam ikan lele. (Abbas,2009) Menyatakan bahwa komposisi gizi ikan lele per 100 gram yaitu protein 17,7 %, lemak 4,8 %, mineral 1,2 %, karbohidrat 0,3 % dan air 76 %.
Karena itu ikan lele merupakan salah satu ikan yang diminati untuk kegiatan budidaya karena memiliki daya serap pasar yang tinggi, gizi yang cukup, dan pemeliharaan yang relatif mudah. Ikan lele ini memiliki rasa yang enak ketika sudah diolah menjadi makanan, karena ikan lele kaya akan nutrisi, gizi, protein, dan harganya pun relatif terjangkau.
Usaha budidaya lele ini merupakan salah satu usaha dalam bidang agribisnis guna meningkatkan dan mendorong berkembangnya kegiatan usaha di pedesaan maupun di perkotaan. Salah satunya yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di desa pangebatan kecamatan bantarkawung kabupaten brebes provinsi jawa tengah, dalam membangun usaha budidaya ikan lele dan menghidupkan kegiatan yang ada di wilayahnya.
Sekelompok pemuda yang terdiri dari tujuh orang mendiskusikan sebuah usaha bersama yang kemudian munculah gagasan usaha budidaya ikan lele, setelah mendapat persetujuan akhirnya usaha ini didirikan tepatnya pada bulan juli tahun 2022 sampai saat ini. Dengan nama tempat usaha
“Masa Depan Lele”. Karena budidaya lele untuk pemeliharaan relatif mudah serta untuk memenuhi kebutuhan permintaan ikan lele yang ada di wilayah sekitar serta memanfaatkan lahan tempat kosong juga.
Bagaimana dengan modal awal usahanya? Modal usaha awal membutuhkan biaya dua belas juta, yang terdiri dari biaya pembuatan tiga kolam terpal yang melingkar dengan diameter 3 dengan tinggi 1,5 meter, biaya benih ikan lele,biaya pakan lele dari awal sampe panen, dan biaya pekerja pembuatan kolam terpal.
Memilih budidaya ikan lele dengan sistem kolam terpal karena kolam terpal lebih mudah untuk dibangun, sistem kolam terpal bundar untuk memudahkan pergerakan lele yang selalu berotasi, juga memaksimalkan kepadatan jumlah ikan lele dan memudahkan dalam pemanenan.
Budidaya lele disini termasuk pada jenis pembesaran, karena dilihat dari perawatan dan budidaya sampai panen lebih cepat, kalau pembenihan waktunya lebih lama belum lagi risiko yang lainnya. Tapi pembudidaya lele disini juga punya rencana dalam budidaya lele mulai dari pembenihan dan pembesaran. Dan untuk pemberian pakan disana menggunakan pelet dan untuk awal pemberian itu tergantung benih ikan lele, kalau benih lele 3-5 cm kasih pakan pf 1000 yang beratnya 10 kilogram , setelah lele diatas 7 cm dikasih pakan lele 781-2 yang beratnya 30 kilogram sampe waktu panen. Untuk Pemberian pakan lele sehari 3 kali mulai dari jam sembilan pagi, kemudian sore jam tiga, dan malam hari jam sembilan.
Total jumlah kolam sampe sekarang ada 6 kolam yang jumlah total didalamnya 5.000 ikan lele. Dan juga ukuran setiap kolam lele tidak sama semuanya langsung panen. Untuk waktu panen ikan lele ini kurang lebih sekitar 2-3 bulan dan untuk ukuran yang layak panen tergantung dari permintaan pembeli karena penjualannya menggunakan sistem kiloan, dimana ada yang sekilo isi 7 ekor lele, sekilo 10 ekor lele, dan ada juga yang sekilo 12 ekor lele.
Promosi yang dilakukan pembudidaya lele di desa pangebatan menggunakan sosial media, cari teman juga dan ada yang langsung mengambil ditempat budidaya. Dan untuk promosi sudah sampe ke wilayah bumiayu bahkan yang dari paguyangan juga mengambil langsung dari tempat budidaya. Dan dari segi harga dan kualitas terjamin karena budidaya disini menggunakan sistem terpal dimana lele tidak berbau dan lebih sehat atau yang biasa disebut dengan lele organik.
Untuk omset satu siklus panen 2-3 bulan ini bertahap sekitar 1.000 ekor sama dengan 100 kilogram mencapai 8-9 juta. Dan misal bisa panen 5.000 ekor sekitar 500 kilogram bisa mencapai 40-45 juta itupun kalau ikan lele dalam keadaan sehat serta banyaknya pembeli.
Perlunya meningkatkan kegiatan usaha budidaya ikan lele ini dengan cara mencari benih yang baik serta berkualitas, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele. Pakan memegang peranan penting dalam menghasilkan produk, seperti indukan, benih, dan ikan yang siap konsumsi.
Pakan harus disediakan dalam jumlah yang cukup serta memiliki kandungan gizi yang memadai. Hal ini bertujuan menghasilkan produk sesuai yang diharapkan dan bisa terus mengembangkan budidaya ikan lele di desa pangebatan.