Kamis, 15/09/2022, 08:51:02
Destinasi Wisata Religi Ponpes At-Tauhidiyah Cikura Luar Biasa, Fikri: Perlu Pengembangan
LAPORAN SL. GAHARU

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih saat membuka BISA FEST bersama Direktorat Events Kemenparekraf RI di Pondok Pesantren At Tauhidiyah Cikura, Kabupaten Tegal. (Foto: Dok/Tim)

“Wisata religi bermanfaat tidak hanya dunia, namun akhiratpun Insya Allah dapat..”

PanturaNews (Tegal) - Perlu perhatian dan pengembangan. Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata religi, Pondok Pesantren At-Tauhidiyah, Cikura, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, saat ini butuh banyak perhatian terutama infrastrukturnya.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih saat membuka BISA FEST yang digelar Direktorat Event Nasional dan Internasional Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf RI di Pondok Pesantren At Tauhidiyah Cikura, Kabupaten Tegal, Rabu 14 September 2022.

“Pondok Pesantren At Tauhidiyah Cikura sudah lama menjadi destinasi religi bagi ribuan peziarah dan saat haul ulama legendaris K.H Armia, saat ini butuh banyak perhatian terutama infrastruktur,” ujar Fikri.

Kegiatan BISA FEST ini bertemakan “Festival Seni & Budaya Santri: Mendukung Desa Wisata Religi Cikura untuk memperkaya Khazanah Budaya di Nusantara” dihadiri ratusan santri, pengasuh pondok, dan masyarakat sekitar.

Menurut Politisi PKS dari Dapil Jawa Tengah IX (Kota-Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes) ini, destinasi wisata religi merupakan salah satu alternatif wisata yang memiliki multi manfaat bagi peminatnya.  

“Luar biasa. Wisata religi ini menawarkan tidak hanya rekreasi fisik, tapi juga rohani untuk para pengunjungnya. Jadi jalan-jalan yang bermanfaat tidak hanya dunia, namun akhiratpun Insya Allah dapat,” tutur Fikri disambut sorak sorai.

Festival santri ini menampilkan ragam seni budaya dari santri yang kental nafas Islam, seperti gambus, sholawat, hadroh yang diiringi rebana, pencak silat, dan lainnya.

Pada kesempatan sambutanya, Fikri menyoroti dari sisi infrastruktur fisik seperti jalan akses menuju Ponpes At-Tauhidiyah yang mulai butuh perbaikan di beberapa titik. 

 

“Terlebih pada saat acara haul K.H Armia, Ponpes CIkura dihadiri peziarah hingga ratusan ribu orang dari seluruh nusantara. Karena jalannya sempit, butuh waktu berjam-jam untuk sampai di lokasi,” terangnya.

Karena itu, Fikri juga menyarankan pembangunan infrastruktur akomodasi seperti penginapan, rumah makan, dan sentra informasi seperti museum untuk mendukung pengembangan destinasi wisata religi Cikura.  

“Dukungan semua pihak termasuk masyarakat sekitar pondok dibutuhkan, karena adanya potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar,” ucapnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwsata Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni, menyatakan pihaknya mendukung pengembangan destinasi wisata religi di Cikura, karena sesuai arah pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Tegal yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Pepariwisataan Kabupaten Tegal Tahun 2018-2025. 

“Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Tegal dilaksanakan berdasarkan prinsip pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan, dengan mengutamakan kearifan lokal,” kata Uwes.

Sementara Sekertaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf RI, Edy Wardoyo juga mengungkapkan, pihaknya akan membantu destinasi wisata religi dalam hal pendampingan dan penguatan desa wisata, melalui pelatihan dan konsolidasi bersama antara masyarakat desa, pemerintah daerah, dan pusat.

“Desa wisata itu tanggung jawab warganya, kemudian pemerintah tinggal mendorong dan memfasiilitasi, serta mempromosikan. Masyarakat terus kreatif mengembangkan potensi di desanya, buat paket-paket wisata, homestay yang bersih dan nyaman, kuliner khas, serta keamanan bagi turis,” jelas Edy.

Sementara, pihak Pondok At-Tauhidiyah Cikura diwakili oleh Ketua Pondok, Ustadz Ma’moen mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan Festival Seni Budaya Santri di pesantrennya. Dia berharap kegiatan ini membantu promosi Ponpes At-Tauhidiyah menjadi salah satu destinasi wisata religi unggulan di Kabupaten Tegal.    

Diketahui, Ponpes At-Tauhidiyyah sendiri didirikan oleh KH. Armia pada tahun 1880 di Desa Cikura, dan merupakan salah satu ponpes yang tertua di Kabupaten Tegal.  Hingga kini jumlah santrinya mencapai ribuan orang, baik yang bermukim maupun yang non mukim. 

Saat ini, Ponpes At-Tauhidiyah dibawah asuhan K.H Ahmad Sa’idy bin K.H. Said bin K.H Armia, berlokasi di dua tempat yakni Ponpes Giren dan Ponpes Cikura. Pada bulan Muharram, Haul selalu ramai dikunjungi umat Islam dari dalam maupun luar negeri. Haul untuk mengenang perjuangan KH. Armia dalam mensyiarkan Agama Allah, terutama ilmu-ilmu Tauhid.

Pada 2018, Bupati Tegal menerbitkan SK yang menetapkan Pondok Pesantren At-Tauhidiyah di Cikura dan Giren sebagai destinasi wisata religi di Kabupaten Tegal.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita