Jumat, 19/08/2022, 04:14:01
Hipnotis Ribuan Pasang Mata, Tarian Mistis Sintren Tutup Kemeriahan Brebes Expo 2022
LAPORAN TAKWO HERIYANTO

PanturaNews (Brebes) - Gelaran pameran pembangunan Brebes Expo dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdakaan Indonesia, yang dibuka sejak 14 – 18 Agustus 2022, di Kompleks Islamic Center Brebes, telah berakhir malam hari ini.

Di hari terakhir gelaran pameran pembangunan Brebes Expo 2022 ini, ditutup dengan berbagai rangkaian acara dan menarik perhatian publik yang memadatinya. Mulai dari hiburan musik, peragaan busana muslim, peluncuran kembang api diatas udara, tari tradisional wayang hingga pertunjukan tarian 'Sintren' Brebes.

Ketika tarian sintren ini diperagaan, ribuan pasang mata yang menyaksikannya pun, seperti dibuat terhipnotis oleh atraksinya. Bahkan, sampai penampilan terakhir, masyarakat tak beranjak pergi dari depan panggung itu sampai acara selesai.

Pasalnya, kesenian ini memiliki unsur mistis yang begitu kuat. Mengingat, elemen-elemen yang ada dalam kesenian sintren, seperti kacamata hitam, kurungan ayam, sesaji, tali, menyan yang dibakar, doa hingga prosesi pemanggilan roh untuk menari dalam tubuh manusia yang tidak sadarkan diri.

Penari sintren sendiri bukanlah sembarang orang. Ia mesti seorang perawan yang masih suci. Selain itu, telah memenuhi berbagai syarat lainnya yang harus dipenuhi untuk menjadi penari sintren.

Prosesi

Nampak, terdapat dua penari biasa (dayang-red)dengan busana tradisional mengiringi sebuah prosesi tarian sintren untuk membuat masyarakat terpukau. Bersamaan dengan itu, sebelum gerakan tarian sintren diperagakan dua pawang wanita dan laki-laki serta para pembantunya menyiapkan kemenyan, sesajen, kurungan, dan tali.

Mereka kemudian melakukan dupan, yaitu berdoa bersama untuk memohon kepada Tuhan agar diberi kelancaran dan dijauhkan dari bahaya yang ada selama pertunjukan berlangsung. Setelah itu, sang penari utama (sintren) dituntun kedua tangannya oleh dua pawang wanita untuk berdiri di depan kurungan yang sudah disiapkan.

Ia kemudian diiikat oleh pawang pria dengan tali dari bawah leher hingga ujung kaki, dan diikat dengan tali. Ikatan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga penonton yang melihatnya pun berpikir bahwa si penari tak akan bisa melepas diri ikatan tersebut tanpa bantuan orang lain. Sementara, satu pawang pria berjalan mengelilingi penari sintren yang diikat sembari membawa kemenyan dan mengipaskannya ke arah penari sintren.

Setelah selesai, sang pawang lalu melakukan gerakan seperti hipnotis secepat mungkin sambil membaca mantra, hingga membuat si penari pingsan. Saat itulah sang penari didudukan dalam keadaan tertunduk lemas dan di masukan kedalam kurungan.

Selanjutnya, dua pawang wanita dan pria secara bergantian mengitari kurungan lalu berhenti sesaat sambil memutar gerakan dan menabuh kedua tangannya secara bersamaan diatas kurungan yang didalamnya terdapat sang penari.

Beberapa saat kemudian, pawang dan para pembantunya mengangkat kurungan tersebut dan terlihatlah sang penari yang sudah berganti kostum, yakni kostum menari dengan dandanan rapi dan berkaca mata hitam. Ikatan di tubuhnya pun sudah lepas. Namun ia tetap dalam keadaan duduk tertunduk dan pingsan.

Oleh beberapa pembantu pawang, sang penari didirikan sambil ditopang tubuhnya, sebelum dibacakan mantra. Saat itu juga, penari mulai menggerakkan tubuhnya, namun masih tidaklah sadar.

Ia menari dalam keadaan kesurupan. Boleh dikatakan bahwa penari yang riil adalah roh yang memasuki tubuh si penari. Inilah yang disebut sintren, yaitu menari di saat kesurupan.

Bila penonton ada yang melempar sesuatu ke arah sang penari, seperti halnya dalam sumber kisah tari ini, yakni R. Sulandono melempar kain yang diberikan oleh ibunya kepada Sulasih, maka si penari pingsan kembali. Inilah yang disebut balangan, yaitu pelemparan sesuatu kepada sang penari dan benda ini bisa apa saja asalkan tidak menyakiti tubuh sang penari.

Saat ini, sudah menjadi kebiasaan penonton untuk melempar uang. Lalu pawang membacakan mantra dan penari tersebut menari kembali. Begitulah seterusnya hingga acara itu usai.

Dayang-dayang pun tetap menari sedari awal acara hingga usai. Namun mereka menari dalam keadaan sadar dan berfungsi sebagai pengiring tarian sang penari.

Selama pertunjukan tersebut, para penonton yang memenuhi tempat acara pun sempat dibuat takjub dan serius menyaksikan tarian sintren. Sembari duduk maupun berdiri, kedua mata penonton serius tertuju ke arah sang sintren.

Tidak sedikit pula yang mengabadikan lewat rekaman kamera handhpone, bahkan yang sengaja menyirkan secara live lewat media sosial juga terlihat dari para penonton yang menyaksikannya.

Stand Brebes Expo Terbaik

Adapun pada acara penutupan pameran pembangunan Brebes Expo 2022 ini, Ketua Seksi Bazar dan Pameran HUT Ke-77 Kemerdakaan RI, Zaenudin melaporkan, untuk stand terbaik kategori OPD, sebagai stand terbaik I adalah Dinas Pekerjaan Umum, II Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan III adalah RSUD Brebes.

"Selanjutnya untuk stand terbaik kategori Non OPD adalah terbaik I Polres Brebes, II Perumda Air Minum Tirta Baribis Brebes dan III PMI Brebes," kata Zaenudin.

Bupati Brebes Idza Priyanti melalui Wakil Bupati Brebes Narjo dalam sambutannya mengucapkan Alhamdulillah serangkaian acara yang telah digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 77 tingkat Kabupaten Brebes telah berhasil kita laksanakan termasuk juga penyelenggaraan Brebes Expo 2022 yang ditutup malam ini.

"Selaku Kepala daerah saya mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas kerja keras seluruh panitia penyelenggara sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Saya juga memberi penghargaan tersendiri pada instansi para pengusaha juga elemen swasta yang membuka stand selama ini," ungkapnya.

Keberhasilan penyelenggaraan Brebes Expo 2022, lanjutnya, terlihat dari antusias masyarakat yang berkunjung dari awal pembukaan sampai penutup malam ini.

"Kitapun memiliki kebanggaan tersendiri terhadap daerah, setelah dua tahun lebih dilanda pandemi Covid-19 dan tidak menyenangkan kegiatan yang sama, kemeriahan Brebes Expo ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten Brebes mulai pulih ," tandasnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita