SEJAK zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai tanaman sebagai obat alternatif dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan sebelum adanya pelayanan kesehatan secara formal atau rumah sakit yang menggunakan berbagai jenis obat modern. Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional ini telah diwariskan dari nenek moyang sampai ke generasi saat ini.
Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional ini merupakan salah satu program pelayanan kesehatan dasar dan sebagai pengobatan alternatif di bidang kesehatan. Salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah daun Sirih (Piper betle). Daun sirih (Piper betle) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti obat pembersih mata, menghilangkan bau badan, menghilangkan bau mulut, mimisan, sariawan, pendarahan gusi, batuk, bronchitis, keputihan dan obat kulit sebagai perawatan untuk kecantikan atau kehalusan kulit.
Merebaknya kecenderungan atau trend hidup kembali ke alam (back to nature) semakin menambah keingin tahuan masyarakat tentang khasiat tanaman obat. Berbagai jenis tumbuhan obat yang telah lama digunakan secara tradisional kini dipopulerkan kembali, salah satunya sirih. Masyarakat indonesia sudah sejak lama mengenal daun sirih (Piper betle L.) sebagai bahan untuk menginang dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil dimulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi dan sebagai obat kumur.
Banyak orang menganggap bahwa kesehatan mulut tidak penting, padahal mulut merupakan tempat yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme. Hal tersebut merupakan penyebab utama timbulnya bau mulut. Salah satu cara untuk mengurangi pertumbuhan mikroorganisme yaitu dengan antiseptik.
Penggunaan obat kumur \ spray dikatakan lebih efektif jika dibandingkan dengan menggunakan pasta gigi. Menurut Wiley (2009), obat kumur \ spray dapat membersihkan daerah yang paling sulit dijangkau dengan sikat gigi sehingga menggunakan sikat gigi tidak cukup untuk membersihkan rongga mulut dengan sempurna.
Mulut merupakan tempat yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme karena mulut memiliki kelembaban dan asupan makanan yang teratur. Mikroba yang terdapat di dalam mulut salah satunya ialah Staphyloccus aureus. Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan bau mulut. Penyebab bau mulut tersebut dapat dihilangkan dengan tanaman daun sirih. Umumnya daun sirih memiliki khasiat sebagai antibakteri dan antiseptik.
Adanya kandungan antioksidan pada ekstrak daun sirih diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardianti (2010), menyatakan bahwa daun sirih merupakan tanaman obat tradisional yang erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut. Penggunaan sirih sebagai bahan obat mempunyai dasar kuat karena adanya kandungan minyak atsiri yang merupakan komponen fenol alami sehingga berfungsi sebagai antiseptik yang kuat. Sepertiga dari minyak atsiri tersebut terdiri dari fenol dan sebagian besar kavikol. Kandungan fenol yang terdapat pada minyak atsiri merupakan antiseptik alami yang dapat menanggulangi masalah bau mulut dan juga kavikol inilah yang memiliki daya pembunuh bakteri lima kali lipat dari fenol biasa.
Selain sirih yang digunakan sebagai bahan utama jeruk nipis digunakan sebagai campuran rasa pada larutan spray ini. Jeruk nipis yang mempunyai aroma yang khas, dipercaya juga dapat menghilangkan bau mulut. Menurut Anna (2012), manfaat dari komponen-komponen kimia yang terkandung dalam jeruk nipis sangat beragam, diantaranya vitamin C dan bioflaonoid memiliki manfaat untuk memperbaiki daya tahan tubuh dan antioksidan.
Selain itu vitamin C adalah salah satu komponen untuk pembentukan kolagen secara alami di dalam tubuh. Air jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggorokan, dapat mengatasi bau mulut yang tak sedap karena wangi dari kulit buahnya dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman.
Rebusan daun sirih berkhasiat dapat menghilangkan bau mulut dengan cara dikumur kumur atau juga dengan cara menggunakan spray karena mengandung antiseptik (antibakteri). Pemanfaatan rebusan dan ekstrak daun sirih sebagai bahan antibakteri alami mempunyai keuntungan. Hal ini dikarenakan tanaman tersebut memiliki senyawa alami yang lebih aman dibandingkan dengan penggunaan obat yang mengandung bahan sintetik.
(Roselyn Tri Enindya adalah mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)