Senin, 21/02/2022, 14:50:22
Sektor Ekonomi di Era Pandemi
Oleh: Fitri Nur Ameliya
--None--

INDIKATOR  yang diakui statistik corona dan dampak yang disebabkan virus tersebut menunjukkan situasi krisis nasional yang sangat akut di Indonesia. Pandemi virus Corona ini tanpa di sangka-sangka telah memaksa masyarakat maupun orgaisasi untuk berubah.

Prubahan yang radikal ini jika tidak mampu direspon dengan baik maka dapar mendorong terjadinya sebuah krisis. Krisis ini diartikan sebagai sesuatu bencana yang datang mendadak. Namun dapat diartikan pula sebagai ledakan dari serangkaian peristiwa ketidakpastian dan penyimpangan yang terbaikan, sehingga pada akhirnya sistem menjadi tida berguna lagi.

Robert P. Powell dalam bukunya Crisis  A Leadership Opportunity (2005) menyatakan bahwa krissis adalah peristiwa yang tidak di inginkan dan diharapkan, berdampak signifikan, kadang juga belum pernah terjadi sebelumnya sehingga menyebbkan organisasi mengalami suatu kekacauan (chaos) dan dapat menghancurkan organisasi tersebut jika tidak ada tindakan nyata.

Beberapa kajian yang dilakukan ekonomi terkait dengan sektor ekonomi (misalnya, Solow, 1956; Swan, 1956) dan berbagai perubahan teknis dalam memahami pertumbuhan ekonomi (misalnya, Romer, 1990; Grossman dan Helpman, 1991; Aghion dan Howitt, 1992, Aghion Durlauf, 2005) menetapan peran interaksi sosial yang masih terbatas dan perilaku ekonomi hanya didasarkan pada pemaksimalan utilitas agen-agen homogeny yang terlepas dari interaksi sosial.

Perubahan tekhnologi dan pertumbuhan ekonomi dipahami dalam kerangka sosial-ekonomi yang terdiri dari agaen yang berinteraksi (Cowan dan Jonard, 2004). Pemahaman ini didukung oleh sebagian besar penelitian tentang interaksi sosial  yang menekankan peran interaksi interpersonal dan jaringan hubungan dalam memahammi bagaimana sistem ekonomi berfungsi, engan menghasilkan norma, sanski dan kepercayaan (Granovetter, 1992).

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan dapat memberi suatu kontribusi besar dalam pengurangan angka kemiskinan, sebagaimana yang diuraikan dalam BPS bahwa angka kemiskinan menurun secara signifikan dari kisaran 40% menjadi kisaran 11% selama 1976-1996.  Pemerintah Indonesia juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 2,97%  pada kuartal pertama tahun 2020, dan menjadi angka terrendah pada tahun 2001. Kontribusi sector pertanian yang paling parah karena bertumbuh 0,02%, dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 1,82%.

Produksi: Produksi dilakukan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan manusia dan kemampun untuk memproduksi dibatasi oleh tersedianya faktor-faktor yang diperlukan.

Pengertian produksi itu sendiri yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi bisa diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan suatu barang jadi, barang industri, suku cadang dan komponen penunjang untuk menambah nilai pada suatu barang yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan dari suartu barang tersebut. Faktor produksi difokuskan pada faktor utama yaitu modal, tanah dan tenaga kerja serta bagaimana ekonomi pasar dapat menetukan berapa masing-masing yang dibayar dalam kontribusi terhadap produksi.

Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :

Modal: Barang modal adalah barang yang digunakan untuk tujuan menghasilkan barang-barang dan jasa agar proses produksi menjadi lebih efisien. Secara luas modal hanya dapat diciptakan melalui inestasi, berapa modal yang diperlukan merupakan keputusan inestasi yang harus dibuat oleh perusahaan  dimana investasi didefinisikan sebagai pembeliaan barang-barang. Pertimbangan utama perusahaan untuk melakukan pembelian adalah perhitunagan pengemblian marginal (marginal return) melalui biaya marginalnya (marginal cost). Adapun 4 kosep yang mempengaruhi perubahan biaya yang terjadi pada sector input yaitu :

Dimishing Return yaitu keadaan dimana penambahan satuan suatu input secara terus menerus pada inpt lain yang tetap menyebabkan tambahan output yang mulanya meningkat, kemudian suatu tingkat tertentu tambahan ouput yang dihasilkan menurun apabila input tersebut terus bertambah.

Pembagiaan Kerja menjelaskan pengurangan dalam biaya-biaya karena adanya spesialisasi. Economies of Scale dan Diseconomies of Scale menerangkan bahwa penurunan dan penimgkatan biaya produksi meliputi penurunan dan penigkatan efisiensi sebagai akbat perluasan kapasitas atau ukuran pabrik.

Kombinasi Faktor yang optimum (optimum factor combination) yaiyu kombinasi faktor input yang akan meminimumkan produksi perusahaan untuk jumlah output tertentu.

Fungsi Perencanaan Produk: Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir yang perencanaanya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja, penjadwalan, dan dispesing. Dispesing merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang di susun.

Fungsi Perencanaan Pross: Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode baik yang paling efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber daya yang ada dan produksi yang sesuai dengan perencanaan.

Fungsi Persediaan: Berhungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu, waktu daan tempat yang tepat dengan memperhitungkn biaya serendah mungkin. Fungsi Pengawasan: Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan rencana produksi. Fungsi Pengawasan Mutu: Berhubungan dengan pemeliharaan mutu prduksi sehingga sesuai dengan keinginan pasar. Fungsi Pengawasan Biaya: Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan. Fungsi Pengangkutan: Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.

Konsumsi: Mungkin kita telah memahami kata “konsumsi” dan tentu berhubungan dengan makanan. Apabila suatu ketika kita dipercaya sebagai seksi konsumsi, tugas kitapun berkaitan dengan pengadaan makanan dan perlengkapannya.

 Tetapi sebenarnya pengertian konsumsi tidaklah sesempit itu, onsumsi menyangkut  segala sesuatu pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk memakai, menggunakan dan menghabisakan barang atau jasa. Kegiatan konsumsi dilakukan secara pribadi maupun kelompok. Kebutuhan konsumsi setiap orang tidaklah sama, hal itu dipengaruhi adanya perbedaaan yang berkaitan dengan tingkat pendapatan, pendidikan, selera dan kebiasaan masing-masing orang.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa konsumsi adalah setiap tindakan menggunakan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya. Contohnya adalah makan, memakai baju, memakai barang dan alat rumah tangga, jasa laundry, sepeda motor, mencukur rambut, dan lain-lain.

Barang dan jasa tersebut salah satu di antaranya adalah barang-barang konsumsi. Barang konsumsi adalah barang yang dapat langsung dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang mengonsumsi barang dan jasa disebut kosumen. Konsumen merupakan individu yang melakukan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu produk baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi: Barang yang di konsumsi merupakan buatan manusia misalnya makanan, minuman, pakaian, sepeda motor atau mobil.

Barang yang di konsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan hidup. Misalnya orang mengonsumsi (membeli) motor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai alat transportasi.

Barang yang di konsumsi akan habis dan mengalami penyusutan yang pada akhirnya barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan lagi.  Misalnya kita mamakai baju lama-kelamaan nilai guna ekonomi dari baju tersebut akan berkurang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi: Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari setiap orang berbeda dalam mengonsumsi barang dan jasa. Perbedaan itu dipengaruhi beberapa  faktor antara lain pendapatan, harga, kebiasaan, selera dan barang pengganti.

Berikut ini penjelsan masing-masing perbedaan:

Pendapaan : Untuk dapat mengonsumsi barang orang harus memiliki pendapatan dengan jumlah besar kecilnya barang yang dikonsumsi untuk memberikan gambaran tingkat pendapatan seseorang. Pendapatan seseorang sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, jika orang yang berpendapatan tinggi mereka tidak akan memikirkan harga sedangkan orang yang berpendapatan rendah harus berulang kali untuk membelinya.

Semakin  besar pendapatan maka semakin tinggi tingkat kosumsinya, namun apabila pendapatan menurun maka jumlah barang yang dikonsumsi juga berkurang dan kemungkinan sebagian orang pendapatannya ditabung.

Harga: Harga merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan yang telah disebutkan dalam hukum permintaan apabila keadaan lain tetap. Adanya kenaikan harga yang diikuti turunnya jumlah permintaan. Sebaliknya, penurunan harga akan diikuti pertambahan jumlah permintaan.

Tinggi rendahnya jumlah permintaan tergantung pada jenis barang kebutuhan, barang pokok tidak terlau berpengaruh oleh perubahan harga dan barang-barang kebutuhan sekunder serta barang mewah peka terhadap adanya perubahan harga.

Selera: Selera sangat di pentingkan seseorang karena memang kalau tidak ada selera maka permintaan barang pun tidak terjadi. Walaupun harga barang tinggi atau mahal selera konsumen tetap nomor satu, sebagai cerminan selera konsumen yang mengikuti tren dan mode akan meningkatkan permintaan.

Kebiasaan: Kecenderungan orang membeli barang atau jasa bukan karena harga mahal melainkan pada dasarnya masyarakat mempunyai kebiasaan dan sifat konsumtif.

Barang Pengganti: Seseorang membutuhkan barang yang harganya mahal karena ada barang pengganti yang harganya lebih murah, maka orang tersebut beralih kepada barang pengganti. Maksud dari bahan pengganti itu barang yang mempunyai merk berbeda namun fungsi barangnya tetap sama.

Tujuan konsumsi: Tujuan manusia mengonsumsi barang atau jasa adalah untuk menggunakan, memakai, menghabiskanbarang dan jasa secara bijaksana atau secara ekonomis.

Tujuan konsumsi adalah sebagai berikut: -Pendapatan seseorang tidak semuanya di habiskan untuk konsumsi. -Konsumsi itu akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat. -Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai guna pada seseorang. -Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita