Minggu, 18/07/2021, 19:09:11
Generasi Milenial dan Gen Z Miliki Keprihatinan Lingkungan Tinggi
Oleh: Aufa Umiyati
--None--

... karena hak atas lingkungan hidup yang baik adalah hak asasi manusia...

ISTILAH generasi milenial dan generasi Z sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat. Kedua generasi ini sering kali dianggap sebagai generasi yang suka dengan sesuatu yang mudah, cepat dan instan karena terlahir didunia yang telah maju dengan teknologi.

Namun kemudahan ini tentu tak serta merta membuat mereka abai dengan berbagai macam isu dan masalah yang terjadi dinegara mereka. Kedua generasi ini sudah terbukti dapat mendobrag segala jenis permasalahan yang ada di negara ini, dengan segala macam prestasi yang telah mereka tunjukan di bidang pendidikan, ekonomi hingga politik.

Dan salah satu yang paling disorot oleh dua generasi ini adalah terkait masalah lingkungan. Menurut hasil survei yang dilakukan organisasi non profit GMP (Generasi Melek Politik) pada 10 April 2021 yang lalu, hasil yang di dapatkan dari 4 provinsi yang melibatkan 2.217 responden ini, terdapat empat masalah utama terkait lingkungan yang menjadi kekhawatiran para responden, yakni masalah menumpuknya sampah, sungai tercemar, kerusakan hutan dan banjir.

Dua generasi ini menganggap masalah lingkungan adalah isu yang paling penting bagi mereka, karena hak atas lingkungan hidup yang baik adalah hak asasi manusia, dan menilai kejahatan terhadap hal tersebut merupakan pelanggaran berat HAM yang disebut Ekosida.

Menurut hasil riset kejahatan Korporasi dan Ekosida yang dilakukan di Jakarta menunjukan bahwa kelompok muda yaitu generasi milenial dan gen Z memiliki kepedulian dan pengetahuan yang cukup tentang isu lingkungan hidup. Hal ini terlihat dari gaya hidup mereka yang perlahan mulai berubah menjadi lebih ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan limbah plastik dan menggantinya menggunakan goodie bag, memilih membawa peralatan makan dari rumah seperti sendok, tempat makan hingga sedotan stainless, menerapkan pola makan zero wasted food yang mana ini juga salah satu gaya hidup minimalis dengan tujuan mengurangi sampah makanan.

Indonesia sendiri tercatat sebagai negara kedua sebagai negara penghasil sampah makanan terbanyak kedua didunia dengan menghasilkan 13 juta ton per tahun yang setara dengan makanan yang bisa dinikmati oleh lebih dari 28 juta orang.

Dan kebiasaan baru-baru ini yang marak dikalangan anak muda, adalah menjamurnya konsumsi barang preloved mulai dari pakaian, tas hingga sepatu. Hal ini tentu akan sangat membantu mengurangi limbah pakaian bekas hingga limbah industri fast fashion yang sudah menjadi isu utama abad ini.

(Aufa Umiyati adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita