Kamis, 15/10/2020, 16:07:39
Delapan Bulan Jalan Terputus, Warga Bangun Jembatan Darurat
-LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN

Jembatan darurat dibangun di atas jalan longsor di Dukuh Kalipucung Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Warga Dukuh Kalipucung, Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, secara swadaya membangun jembatan darurat di atas jalan utama yang longsor dan terputus selama delapan bulan, di dukuh tersebut. Jembatan yang hampir rampung itu sudah dapat dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.

Pantauan di lokasi, pada Kamis 15 Oktober 2020 nampak jembatan yang dibangun di atas badan jalan yang longsor itu berukuran panjang 10 meter dan lebar dua meter.

Di bawah jembatan tersebut dipasang bronjong kawat berisi batu kali sebagai penopang jembatan yang terbuat dari kayu pohon kelapa.

Tokoh masyarakat Busro mengatakan, biaya pembangunan jembatan merupakan swadaya warga sekitar. Secara bergotong-royong, warga menyumbang kayu, semen serta pasir untuk pondasi atau talud pengaman jembatan.

"Bentangan jembatan sepanjang 10 meter dari kayu pohon kelapa dari swadaya warga," katanya.

Diungkapkan, pembangunan jembatan yang bersifat darurat tersebut memakan biaya sekitar Rp 50 juta. Angka tersebut, belum termasuk ongkos tenaga dan lain-lain.

"Biaya yang sudah dikeluarkan ada Rp 50 juta, tapi kalau sama ongkos tenaga warga Rp 65 juta-an," ungkap Busro.

Dia menambahkan, pengerjaan jembatan memakan waktu hampir satu bulan. Meski begitu, selama delapan bulan, akses aktivitas warga terganggu.

"Dampaknya biaya transportasi sayuran membengkak dua kali lipat. Belum lagi kalau ada urusan darurat seperti persalinan, mobil ambulan tidak bisa masuk pedukuhan," keluhnya.

Ia pun berharap agar pemerintah segera membangun akses jalan permanen.

Sementara Sekretaris Desa (Sekdes) Galuh Timur Muhajir menuturkan, pihaknya turut membantu dalam pembangunan jembatan. Ia mengaku, desa membantu bronjong kawat untuk pembangunan pondasi di bawah jembatan .

"Kita turut bantu untuk tiga bronjong (kawat) batu," ujar dia.

Selain bronjong, kata dia Pemdes juga membantu membuatkan jalan baru. Lokasinya memutar di atas jembatan yang menembus sampai ke pedukuhan.

"Sebenarnya sudah kami bantu pembuatan jalan yang dekat rel KA. Sudah ada makadam (jalan batu) yang dikeraskan," bebernya.

Perlu diketahui, jalan penghubung antar-pedukuhan tersebut longsor pada akhir Januari lalu. Selain menjadi akses utama warga Kalipucung, jalur tersebut merupakan akses menuju Candi Gagang Golok dan lahan rencana lokasi pembangunan museum purbakala Situs Bumiayu-Tonjong (Buton).

Putusnya jalan disebabkan hujan deras yang turun saat malam. Sedangkan saat pagi harinya, jalan tersebut dilintasi oleh kendaraan rombongan offroad. Sehari setelah itu, jalan mengalami longsor dan putus.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita