Perjalanan dari Tegal menuju Klaten, meski sangat menegangkan lantaran laju mobil yang di kendarai Suharjo, salah satu peserta dalam Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se Jawa Tengah, namun tak melunturkan semangat terkait pengembangan desa wisata.

Acara yang digagas Pemerintah Propinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan,  Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, bertempat di Desa Ngerangan, Kacamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Senin-Selasa 25-26 November 2019.

Utusan dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Pantai Muarareja Indah Kota Tegal yang terdiri dari Unsur Ketua, Ranyan Rambo, H. Darun selaku bendahara,  Suharjo dewan pengawas dan Penulis sendiri bagian dari unsur Pengawas.

Setelah berempat sampai di lokasi rumah joglo Tumiyono sekitar jam sembilan malam,  penulis dipandu oleh warga setempat memasuki area Pendopo bernuansa Joglo khas Klaten,  Jawa Tengah.

Menurut penuturan pemandu, rumah berasitektur Joglo ini sengaja dibangun oleh Mantan Bupati Klaten, dan sekarang bupati Klaten menjadi Anggota DPR RI di Jakarta. Dan pada Pilkada tahun kemarin, istri Tumiyono menjadi Bupati Klaten, karena Tumiyono sudah dua periode, sehingga tidak bisa maju lagi dalam konstelasi pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Semalam dengan rasa kantuk, tubuhku tak sanggup lagi menahan beban. Perjalanan yang meneganggkan, laju mobil yang disupiri mas Harjo, membuat sport jantung. Betapa tidak, Xenia melaju kencang dalam kecepatan 140 km/perjam. Di setiap perlintasan jalan tol, malam itu masih lamat-lamat terdengar mas Harjo bercerita dengan orang yang belum sempat kukenal namanya. Kantuk membuat aku tertidur di kursi.

Dan pagi ini, kami berempat Harjo, Rambo dan Kaji Darun, setelah tidur pulas karena kelelahan setelah menempuh 7 jam perjalanan dari Tegal ke Klaten, tetap salam sehat barokah selawase... Selamat datang di Kampung Dolanan, Desa Monomerto, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

(Tambari Gustam adalah tokoh masyarakat nelayan, seniman dan budayawan. Tinggal di Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah)