Ki Dalang membaca doa sebelum ancak dilarung ke tengah laut
PanturaNews (Tegal) – Sudah menjadi tradisi, setiap Bulan Muaharam atau Bulan Syuro, nelayan Kota Tegal, Jawa Tengah menggelar sedakah laut. Selain untuk ajang pariwisata, juga ucapan puji syukur kepada Tuhan YME atas karunia yang diberikan kepada nelayan baik berupa hasil tangkap ikan dan keselamatan selama melaut. Puncak acara sedekah laut dengan melarung ancak yang beriisi kepala kerbau dan sesaji untuk ditenggelam ke tengah laut, Selasa 17 September 2019..
Ketua HNSI Kota Tegal Riswanto mengatakan, tradisi sedekah laut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT, yang dilakukan oleh nelayan dari dahulu dan merupakan agenda rutin tahunan.
‘’Kegiatan sedekah laut merupakan acara tradisi yang sudah ada sejak dulu.dan rutin diselenggarakan setiap tahunnya setiap bulan muharam (suro). Selain untuk melestarikan tradisi, juga wujud syukur kepada Tuhan YME atas hasil laut yang melimpah,’’ ujarnya.
Menurutnya, pelarungan ancak yang berisis kepala kerbau dan seseji adalah puncak kegitana sedekah laut. Karena sehari sebelumnya, dilakukan kirab dan pementasan wayang ruwat oleh dalang Ki Sujono. Air hasil ruwat itu, dipeerbutkan oleh masyarakat, karena percaya mengandung berkah.
“Acara puncaknya pelarungan ancak ke tengah laut dan hiburan musik dangdut, untuk menghibur masyarakat,” tegas Riswanto.
Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono melepas prosesi sedekah laut di halaman KUD Karya Mina, ditandai dengan pemotongan pita melati yang menandakan pelepasan tujuh ancak yang berisi kepala kerbau yang dihias beserta hasil bumi seperti buah dan sayur untuk dilarung (ditenggelamkan) di tengah laut.
Dalam sambutannya Walikota Tegal H. Dedy Yon Supriyono menyampaikan selamat nelayan Kota Tegal atas terselenggaranya sedekah laut yang merupakan tradisi budaya masyarakat nelayan yang rutin dilaksanakan setiap bulan muharram.
‘’Tradisi larung ancak yang dilakukan pada sedekah laut merupakan pencerminan bentuk syukur kepada Allah SWT. Dan menjadi peristiwa budaya sebagai kota bahari. Selain itu merupakan ciri khas dari negara Indonesia sebagai negara maritim dengan bermacam kearifan lokal. Sebagai kota bahari, Kota Tegal yang berada tepat di pesisir laut jawa mengadakan larung ancak dengan harapan hasil laut tetap berlimpah,’’ ujar Walikota Tegal.