Kamis, 26/04/2018, 06:23:47
Akibat Banjir, Infrastruktur Jalan dan Jembatan Rusak
-LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN

Jembatan Kalierang putus akibat banjir (Foto: Dok/ Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Setidaknya delapan infrastruktur jalan dan jembatan rusak akibat bencana banjir di Desa Kalierang Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan dari Pemerintah Desa Kalierang pada Kamis 26 April 2018 banjir mengakibatkan kerusakan empat jembatan dan empat jalan. Kerusakan cukup parah baik pada jembatan dan jalan, bahkan ada yang tidak dapat difungsikan lagi.

Menurut laporan tersebut jembatan yang rusak adalah jembatan daerah ruas Krajan-Pesantren, jembatan penghubung Krajan-Pesantren, jembatan penghubung Krajan-Pagenjahan dan jembatan Dukuh Salam. Infra struktur jalan yang rusak meliputi ruas jalan Anggrek, jalan KH Arobi Ali, ruas jalan Soka dan ruas jalan KH Rosul.

"Ada delapan infra struktur jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat banjir," ujar Kepala Desa Kalierang, Ahmad Khumaedi.

Kerusakan lain terjadi pada beberapa rumah warga, yakni rumah milik M Ridho RT 5 RW 02, Suhari di RT 01 RW 05, rumah dan toko besi milik Nasob Ghozali di RT 03 RW 03 dan rumah milik Rojikin di RT 05 RW 02. Bangunan garasi yang rusak adalah milik Idris di RT 05 RW 02 berikut dengan lima unit kendaraan roda dua yang hanyut ke sungai. Juga garasi milik Agus Renggoto berikut sebuah mobil Carry yang hanyut ke Sungai Erang.

"Kerusakan juga terjadi pada tebing dan sayap jembatan nasional Kalierang di jalan Diponegoro," kata Khumaedi.

Selain merusak infra struktur jalan dan jembatan serta rumah warga, banjir juga mengakibatkan ratusan rumah warga terendam lumpur. Ratusan relawan dan petugas dari TNI dan Polri dikerahkan untuk membantu warga membersihkan timbunan lumpur tersebut pada Kamis 26 April 2018.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes, Dani Asmoro yang meninjau ke lokasi bencana banjir mengatakan, pihaknya masih menghitung nilai kerugian akibat bencana. Selanjutnya akan dilakukan penanganan pada infrastruktur yang vital dengan berkordinasi bersama BPBD.

"Penanganan secepatnya dan tanggap darurat kewenangan BPBD," katanya.

Dikatakan, jembatan daerah Krajan-Pesantren yang rusak akan segera dilakukan penanganan. Jembatan tersebut selama ini menjadi jalur alternatif jika terjadi kemacetan di jalur kota.

Kerusakan jembatan daerah tersebut pada bagian opritnya, sementara fisik jembatan baik abodmen maupun badan jembatan kondisinya masih kokoh.

"Jembatan masih kokoh, hanya opritnya yang ambrol dan akan segera dilakukan penanganan," kata Dani.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita