Minggu, 04/03/2018, 03:19:49
Pemuda Pancasila Kompak Bantu Korban Bencana
-LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN

Personel dari Pemuda Pancasila melakukan kerja bhakti perbiki jalan ambles akibat bencan pergerakan tanah di Desa Rajawetan (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Pemuda Pancasila (PP) PAC Kecamatan Paguyangan dan PAC Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, kompak turun ke lokasi bencana tanah bergerak di Desa Rajawetan Kecamatan, Minggu 04 Maret 2018. Ormas pemuda dengan ciri khas pakaian seragam bemotif loreng warna oranye ini memberikan bantuan logistik dan membantu memperbaiki jalan.

"Kami PAC PP Kecamatan Paguyangan dan juga PAC PP Kecamatan Tonjong turun ke lokasi bencan untuk memberikan bantuan pada warga yang terdampak," ujar Ketua PAC PP Kecamatan Paguyangan, H Abdur Rahman.

Bantuan berupa logistik, seperti sembako dan makanan instans serta pakaian pantas pakai dibawa dengan dua kendaraan roda empat. Bantuan diserahkan kepada Kepala Desa Rajawetan untuk dibagikan kepada para korban bencana tanah bergerak.

"Bantuan logistik untuk meringankan para korban, sebagai bentuk kepedulian kami pada saudara-saudara kita yang mengalami musbiah bencana alam tanah bergerak," katanya.

Sementara itu, Ade Apriyanto ketua PAC PP Kecamatan Tonjong mengatakan, personil dari PP juga diterjunkan untuk melakukan kerja bhakti menangani jalan yang rusak akibat pergerakan tanah. Salah satu titik jalan yang ambles dilakukan perkuatan menggunakan karung diisi dengan tanah, agar jalan dapat dilintasi kendaraan.

"Penanganan jalan juga sangat penting agar dapat dilintasi kendaraan," katanya didampingi HWijayanto pengurus PAC Tonjong lainnya.

Saat ini mobilitas kendaraan ke lokasi bencana cukup tinggi, baik kendaraan warga setempat maupun pengangkut bantuan. Penanganan darurat pada jalan diharapkan agar aktivitas perekonomian warga dapat lancar dan juga untuk memudahkan distribusi bantuan yang terus mengalir dari banyak elemen masyarakat.

"Jalan kita bantu untuk penanganan darurat agar warga tetap dapat berakitivitas dan juga untuk penyaluran bantuan," ucap Ade.

Sementara itu pula, Ketua Cabang PP Kabupaten Brebes, H Wahyudin Noor Aly juga menyempatkan datang ke lokasi bencana alam Desa Rajawetan sebagai dukungan terhadap anggotanya dan juga para korban bencana.

"Kita tetap harus bangga ternyata jiwa gotong royong kita tetap terpeliharaterutama saat menghadapi kesulitan seperti bencana ini," ujar Wahyudin yang akrab di[anggil Goyud ini.

Menurutnya, bencana di Kabupaten Brebes seperti di Desa Rajawetan merupakan peristiwa yang sering terjadi. Karenanya, selain dilakukan penangan darurat juga perlu penanganan permanen untuk pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

"Bencana alam di Brebes baik itu banjir yang melanda wilayah utara dan juga tanah longsor atau tanah bergerak sering terjadi, sehingga perlu ada langkah untuk penanganan yang bersifat pencegahan jangka panjang," kata Goyud yang juga anggota DPRD Provinsi ini.

Dikatakan, pihaknya mendorong agar pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi dapat melakukan perencanaan yang lebih matang untuk penanganan pencegahan bencana. Infrasturktur yang mengalami kerusakan juga harus menjadi prioritas untuk diperbaiki.

"Infrastruktur yang rusak perlu segera tangani karena akan berpengaruh pada kesejahteraan warga," ucap Goyud.

Kata dia, normalisasi sungai dan pengerukan lumpur yang menyebabkan pendangkalan sungai harus dilakukan terutama di wilyah Brebes bagian utara. Sementara untuk wilayah bagian selatan juga harus dilakukan reboisasi serta pemeliharaan lingkungan hutan.

"Selama ini banjir di Brebes karena air sungai yang meluap akibat pendangkalan dan tanggul yang jebol. Air juga seringkali kiriman dari wilyah selatan, akibat wilayah tangkapan air tidak berfungsi maksimal." ungkap Goyud.

Ditambahkan, akibat hujan yang terus menerus mengakibatkan terjadinya longosr seperti di Desa Pasirpanjang Kecamatan Salem dan juga pergerakan tanah di Desa Rajawetan Kecamatan Tonjong.

"Karena bencana ini seperti langganan makan penanganannya jangan hanya temporer saja, tapi juga terencana untuk pencegahan ke depan," tandas Goyud.

Perlu diketahui, sebanyak 49 rumah di Desa Rajawetan rusak akibat bencana alam tanah bergerak yang melanda sejak sepekan terakhir. Dari jumlah rumah tersebut, 27 unit di antaranya telah dikosongkan karena rawan roboh. Seluruh penghuninya atau sebanyak 121 jiwa mengungsi di rumah kerabat yang masih satu desa.

Bencana tanah bergerak di desa itu mulai terjadi pada Rabu 21 Februari 2018 malam. Hingga sekarang, pergerakan tanah masih terjadi meskipun intensitasnya kecil.

Kades Rajawetan Ruswoyo mengatakan, 49 rumah yang rusak tersebut tersebar di empat pedukuhan yaitu Rajawetan, Gembor, Wanayasa dan Babakan. Sebagian besar dari 27 rumah yang ditinggal mengungsi itu telah dibongkar pemiliknya agar material rumah seperti genting, kusen dan kaca bisa diselamatkan.

Sedangkan sisanya 22 unit mengalami kerusakan sedang dan ringan. Bantuan terhadap para korban tanah bergerak diakui kades mulai mengalir. Menurutnya mayoritas bantuan berupa logistik.

Selain merusak rumah, pergerakan tanah menghancurkan jalan utama desa dan jalan dusun. Sementara itu kerusakan akses jalan masuk ke desa di Sarangpanjang masih dilakukan perbaikan.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita