Siswa SMK BU NU Songgom saat mengikuti Haflah Atasyakkur Wal Ikhtitah di sekolah setempat (Foto: Takwo Heriyanto)
PanturaNews (Brebes) - SMK Bustanul Ulum (BU) Nahdlatul Ulama (NU) Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, meski menjadi sekolah modern namun tidak meninggalkan tradisi dari para Walisongo.
Bahkan, tradisi dari para Walisongo itu dikemas dan diterapkan sekolah tersebut yang merupakan milik Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Falah Salafiyah Jatirokeh, Songgom, Brebes. Assalafiyah (tradisional) pesantren menjadi ruh tersendiri bagi para siswa SMK BU NU Songgom.
“Meski anak-anak kami sering menciptakan inovasi modern, tetapi mereka tetap berpeci dan bersarung dengan tidak meninggalkan adab sopan santun,” terang Kepala SMK BU NU Songgom, Purwanto SSos, MM di sela Haflah Atasyakkur Wal Ikhtitah di sekolah setempat, kemarin.
Purwanto menjelaskan, siswanya mampu membuat mobil rakitan yang mampu membuat decak kagum para kepala SKPD. “Saat pameran produk SMK dalam rangka Hardiknas 2016 di Alun-alun, Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan Forkopimda rame-rame menaiki mobil buatan anak-anak kami,” ujarnya dengan bangga.
Para siswa terbagi dalam jurusan Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Computer Jaringan, dan Farmasi. Selain mendapatkan praktek dan teori SMK pada umumnya, para siswa mendapatkan pelajaran pesantren yang dibimbing Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Salafiyah Jatirokeh, KH Mas Mansyur Tarsudi.
Untuk menyalurkan mereka ke dunia kerja, SMK BU NU memiliki jaringan kerjasama (networking) dengan lembaga, instansi maupun perusahaan. Lebih dari 15 perusahaan telah melakukan kerja sama dengan SMK BU NU dalam penyaluran tenaga kerja.
“Alhamdulillah, mereka yang sudah lulus langsung mendapatkan pekerjaan dan atau kuliah,” terang Purwanto.