Petani sedang menjemur hasil panen bawang merang. (Foto: Takwo Heriyanto)
PanturaNews (Brebes) - Para petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menangis. Pasalnya, disaat sedang panen raya bukannya keuntungan yang diraih, namun kerugian yang didapat. Kondisi ini dialami sejak dua puluh hari yang lalu akibat harga komoditas andalan Kota Bawang ini mengalami penurunan drastis, yakni dari Rp 17.000 menjadi Rp 3.000 per Kg.
Karnadi (63), petani yang juga penggarap bawang merah asal Desa Padasugih, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, mengatakan turunnya harga bawang merah dimungkinkan akibat membanjirnya bawang merah impor yang masuk ke wilayahnya.
"Mestinya, Pemerintah harus cerdas, disaat para petani bawang merah sedang panen raya harus bisa mencegah adanya bawang merah impor. Kalau sudah seperti ini, yang jelas para petani menangis, karena harganya turun drastis," kata Karnadi kepada PanturaNews, Kamis 28 Juli 2011.
Menurut Karnadi, akibat masuknya bawang merah impor ke wilayah Brebes ini telah membuat para petani harus nombok, karena tidak bisa balik modal. "Jangankan rugi seratus persen, tapi malah justru nombok," ujarnya.
Sejak dua puluh hari ini, lanjut Karnadi, para petani bawang merah di desanya mengalami nasib prihatin. Sebab, harga bawang merah yang kwalitasnya jelek dihargai Rp 3.000/Kg. Sedangkan yang berkwalitas sedang seharga kisaran Rp 4.000 - Rp5.000/Kg. Adapun yang kwalitasnya bagus dihargai Rp 6.000/Kg. Padahal harga bawang setengah bulan lalu masih mencapai Rp 17.000/Kg
"Itu harga dari petaninya saja. Kalau harga di pasar mungkin beda lagi agak naik sedikit," katanya.
Ia menambahkan, dengan modal untuk sekali tanam sekitar Rp 4 juta untuk lahan seluas setengah bahu, dipastikan tidak akan kembali mengingat harga hasil panen tidak bersahabat. "Untuk sekali panen, biasanya ia bisa meraup untung hingga Rp 15 juta per setengah bahu lahan. "Tapi, panen kali ini jangan harap itu semua. Modal kembali saja sudah lumayan," terangnya.
Karena itu, ia bersama petani Brebes lainnya berharap pemerintah segera mengatasi persoalan anjloknya harga bawang. Sebab, Kabupaten Brebes merupakan salah satu pemroduksi bawang terbesar di Indonesia.